Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 17 - Makhluk Misterius

18 September 2024   20:32 Diperbarui: 18 September 2024   20:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Coba buka mulutmu," perintah Tama setegas komandan militer.

Aku membuka mulutku lebar-lebar dan menjulurkan lidah untuk memperlihatkan pecahan Butternuts. "Percaya tidak?"

Tama mendengus. "Benarkah kau tidak mengudap cemilanku sama sekali?"

Cuping hidungku sedikit mengernyit. Tapi, mata Tama yang setajam elang tak pernah luput.

"Kau bohong, kan? Mengakulah, Ray. Kau curi cemilanku, ya?"

Aku menggelengkan kepala sekuat mungkin hingga tulang leherku terasa patah. Keringat dingin membasahi tengkukku. Ini pertaruhan hidup dan mati.

Tama menatapku curiga. Ia persis agen KGB. Secepat kilat, ia mengambil bungkus kosong cemilan kulit ikan mas yang kusembunyikan di balik bantal.

"Ini apa, Ray Sayang?" Tanya Tama dengan suara selembut sutera.

Aku menelan ludah. Tamat sudah riwayatku. Tama semakin mendekat dan...

"AW, dengarkan penjelasanku dulu," ujarku sembari menahan kedua tangan Tama yang hendak mencakarku. "Aku mengaku salah. Tapi, aku hanya makan sebungkus."

Bulu Tama berdiri tegak. Kumisnya terus bergetar seperti garputala. Ia mendesis, "Teganya kau melakukan ini, Ray. Padahal aku sudah menganggapmu sebaik Nona Missy."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun