"Keliling dunia."
BRAK!!!
Tangan kanan sang profesor menghantam mejanya dengan gemas seolah-seolah meja itu ialah otak Olif yang bebal. "SALAH! OLIF, KAU SALAH BESAR."
Olif meringis. Seperti biasanya, Profesor Burhan tak pernah membuat segalanya menjadi mudah untuk Olif, sang mahasiswi kesayangannya yang berwajah oriental.
"OLIF. APAKAH KAU TAHU RAHASIA DUNIA INI ADALAH CINTA. KAU HARUS MENGEJAR CINTA MUMPUNG KAU MASIH BELIA. KATAKAN SEKARANG DI HADAPAN SEMUA TEMAN-TEMAN SEKELASMU. AKU HARUS MENGEJAR CINTA."
Olif mendelik pada Rio dan Hanif yang cekikikan. Sementara teman-temannya yang lain sudah maklum dengan tingkah laku sang profesor yang ajaib. Bahkan, Ivo, sahabat Olif, menggeleng-gelengkan kepala dengan raut wajah maklum. Entah si profesor dapat ide dari mana. Mungkin dari survey statistik. Sang profesor selalu saja mencuci otak Olif dengan lima huruf besar, yaitu CINTA.
"AYO OLIF. JANGAN MELAMUN!" Desak Profesor Burhan.
"A...AKU AKAN MENGEJAR CINTA."
"BAGUS," ujar Profesor Burhan dengan ekspresi wajah puas. Ia pun membalikkan tubuhnya ke hadapan mahasiswa dan mahasiswinya.
"SEKARANG GILIRAN KALIAN SEMUA. KATAKAN DENGAN LANTANG. KITA SEMUA HARUS MENGEJAR CINTA," perintah Profesor Burhan yang sedang kerasukan Dewa Cupid.
Mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Manajemen Angkatan 2022 saling berpandangan mata. Memang dosen yang satu ini lain daripada yang lain. Spesies langka yang hanya ada satu-satunya di kampus ini. Sang dosen tentu akan tantrum jika perintahnya tak dituruti. "KAMI SEMUA AKAN MENGEJAR CINTA."