Amy mencibir manja. Gadis jutek itu memang manis sekali sikapnya jika berhadapan dengan pria yang ia sukai. "Jurusanku sosiologi. Aku akan meneliti tentang pengaruh rasa sepi pada dokter yang hidup terasing di desa terpencil."
"Hey, topik penelitian apa itu? Yang jelas kau menggoda dr Odi. Jangan tergoda mulut manisnya, dok! Amy ini tak pernah tahan melihat pria ganteng dalam radius 1 km. Semua pria ganteng pasti diembatnya. Tua atau pun muda. Jika bisa pun, profesor kami yang berusia 70 tahun pun dikedipinya. Yang penting ganteng," celoteh Alang penuh semangat '45.
"Oh begitu," ujar dr Odi sembari menahan senyum. Ia mulai menyadari di balik segala semburan kata-kata negatif Alang mengenai Amy, tersembunyilah rasa cinta yang sebesar gunung.
"Sirik tanda tak mampu. Salah siapa aku terlahir cantik, dan kau jelek. Hitam, dekil, dan kering kerontang," hina Amy pada Alang. Dengan gemas ia pun mencubit lengan kanan Alang sekuat mungkin.
"Aduh! Lihatlah, dok! Karakter asli Amy tak semanis bibirnya. Ia membully fisikku. Jika dokter memperistrinya, pasien dokter pasti dibully olehnya."
"Menyebalkan! Puas kau sudah merusak hariku?" Ujar Amy sembari menendang tulang kering kanan Alang. Dengan langkah cepat dan napas memburu, gadis itu melewati dr Odi dan kelompok KKN-nya. Alang selalu saja membuat dirinya bad mood. Apa maunya mahasiswa kerempeng itu? Alang seringkali memprovokasi dirinya.
Dengan tergesa-gesa, Ida, segera menghampiri Amy yang merupakan sahabatnya. Ia merangkul bahu Amy yang tak bisa mengendalikan emosinya. Kepala keduanya berdekatan hingga menempel. Mereka saling berbisik. Selalu seperti itu. Sebenarnya, Ida tak terlampau menyukai karakter Amy yang meledak-ledak dan kecantikan Amy yang membuat dirinya selalu hanya menjadi bayangan. Tapi mereka sudah bersahabat sejak SD. Ibu mereka pun bersahabat.
Alang menyeringai senang. Ada kepuasan tersendiri jika membuat Amy murka. Ia senang melihat rengutan di bibir tipis Amy. Imut seperti marmut.
***
"Olif, kau sudah selesai membuat laporan harian aktivitas KKN?" Tanya Rudi.
Olif menganggukkan kepala. Ia pun menunjukkan buku laporan yang baru saja selesai ditulisnya. Rudi pun membacanya sekilas.Â
Aktivitas kelompok KKN hari ini ialah membersihkan salah satu ruang desa yang tak terpakai. Mereka bermaksud mengadakan pelatihan keterampilan bagi para perempuan di desa ini. Setiap hari Jumat Ida dan Amy yang terampil akan mengajarkan cara membuat berbagai suvenir pertanian, seperti boneka petani, dompet anyaman, dll.Â