Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pernikahan Arwah

22 Mei 2024   18:10 Diperbarui: 22 Mei 2024   18:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Gladys menatap dengan pandangan nanar, "Benarkah? Jika begitu, kalian berdua ikutlah dengan Ibu ke basement. Ada benda penting terkait ritual penyempurnaan arwah yang harus Ibu ambil di sana. Tapi, Ibu takut mengambilnya sendiri."

Kami semua pun turun ke ruang basement yang luas. Bulu kudukku merinding melihat barang-barang antik yang berserakkan. Udaranya dingin dan lembab. Cahaya lampu yang kurang terang memainkan bayang-bayang setan yang bermain dalam kegelapan dan siap menyerang kapan pun. Aku sungguh tak betah berlama-lama di sini.

"Ivo, tolong carikan tempat lilin antik berornamen mawar dan buku tua berjudul Ritual Penyempurnaan Arwah. Ibu akan mengambil senter sebentar di ruang atas," pinta Bu Gladys, "Dan kau , Sean, temani Ivo di sini."

***

Sejam kemudian

"Aneh sekali, Bu Gladys tak kembali turun ke basement," ujarku pada Sean.

"Mari kita ke ruang atas. Mungkin terjadi sesuatu pada Ibu," seru Sean panik.

"Aneh, mengapa pintu basement ini dikunci? Apakah Bu Gladys mengalami demensia?" Aku mulai merasa takut. "Sean, tak bisakah kau membuka pintu ini dengan kekuatan mistismu?"

"Maafkan aku, Ivo. Aku hantu lemah yang belum memiliki kekuatan mistis. Aku hanya bisa merasuk ke tubuh manusia."

"Kalau begitu cobalah kau rasuki tubuhku dan dobrak pintu ini."

Sean pun merasuki tubuhku. Tapi, usahanya sia-sia. Pintu basement tetap tertutup rapat. Aku mulai berteriak-teriak memanggil Bu Gladys. Ternyata harapanku terkabul. Ia mendengar suaraku. Tapi, kalimat yang Bu Gladys ucapkan sungguh membuat hatiku mati seketika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun