Romi itu anaknya kritis yah, dia aktif di UKM dan organisasi pergerakan di Kampus.
Sepertinya Romi suka tu sama kamu, sela bunda nya Siti sambil tersenyum.
Ah......Bunda, ngga bunda, kami berdua hanya dekat sebatas teman Bunda, dan Siti sering juga sharing-sharing mata kuliah dengan bang Romi karena memang bang Romi anaknya baik sama siapapun di kampus.
Nak......sudah saatnya kamu untuk memilih pautan hati ke kamu, kepada siapa kamu kelak akan bersandar, yang terpenting dia seiman dan bisa menerima segala kekuranganmu........timpal Ayah.
Ia ayah.....Insya Allah Siti akan ketemu dengan jodoh Siti dan pasti akan Siti kenalkan kepada Ayah dan Bunda untuk menilai dan memutuskan seperti apa calon pasangan Siti dan apakah layak ia untuk menjadi imam Siti kelak.
Lama berbincang-bincang dengan Ayah dan Bunda, kami pun sampai di rumah dan seluruh keluarga besar dari Ayah dan Bunda telah menyambut dengan bahagia dan ucapan selamat. Serta nampak seorang pemuka agama yang memang sengaja diundang oleh Ayah untuk memimpin doa dalam acara syukuranku.
Selamat ya sayang, ucap Tante Nina kepadaku, beliau adalah adik dari Ayah.
Iya Tante terimakasih banyak ya Tante.
Oia.....mana pendamping wisudamu?, kok ga diajak kesini?
Hehehehe.....tante, Siti belum punya pendamping wisuda.
Siti selamat ya, ucap adik dari Ayah ku bernama Rizal.