Buni cerdik sekali mencomot kata-kata penting, membuang yang menurutnya tidak perlu, menambah judul dan komen yang “eyes catching” , mengemas pidato berdurasi hampir 1 jam menjadi hanya sekian detik . Pidato yang tadinya biasa saja, tidak laku di media selama berhari-hari, berubah menjadi sensasi yang menggemparkan jagad nusantara ! bagai gunung berapi yang meletus tiba-tiba .
Apakah Buni menjual ide terselubung untuk keuntungan calon lain ? Saya tidak tertarik membahasnya . Saya hanya menyoroti kepiawaian menjual Buni yang sangat luarbiasa . Buni tahu siapa target market-nya, psikologi mereka, dan bagaimana membuat kemasan yang menarik, dari berita yang biasa-biasa saja menjadi berita sensasional, yang membuat orang pasti ingin membaca, merespon dan meneruskannya menjadi sebuah viral yang membakar jutaan hati .
Mari belajar penjualan dari jawara ini.
· Membuang 1 atau 2 kata yang seperti tidak penting namun merubah konteks
Dalam hal ini membuang kata “pakai”
Contoh :
Mirna mati diracuni kopi
- Fokus ke kopi
- Berarti kopi yang bertanggungjawab , kopi yang membuat Mirna mati .
- Kopi itu jahat, buruk ? Padahal kopi itu enak, malah banyak orang yang tidak
bisa hidup tanpa kopi . Kok kopi malah bikin mati ?