Mohon tunggu...
sipipitkecil
sipipitkecil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Ahok, Mui, Nusron dan Buni

13 Oktober 2016   17:28 Diperbarui: 13 Oktober 2016   17:35 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buni cerdik sekali mencomot kata-kata penting, membuang yang menurutnya tidak perlu, menambah judul dan komen yang “eyes catching” , mengemas pidato berdurasi hampir 1 jam menjadi hanya sekian detik . Pidato yang tadinya biasa saja, tidak laku di media selama berhari-hari, berubah menjadi sensasi yang menggemparkan jagad nusantara ! bagai gunung berapi yang meletus tiba-tiba .

Apakah Buni menjual ide terselubung untuk keuntungan calon lain ? Saya tidak tertarik membahasnya . Saya hanya menyoroti kepiawaian menjual Buni yang sangat luarbiasa . Buni tahu siapa target market-nya, psikologi mereka, dan bagaimana membuat kemasan yang menarik, dari berita yang biasa-biasa saja menjadi berita sensasional, yang membuat orang pasti ingin membaca, merespon dan meneruskannya menjadi sebuah viral yang membakar jutaan hati .

Mari belajar penjualan dari jawara ini.

· Membuang 1 atau 2 kata yang seperti tidak penting namun merubah konteks

Dalam hal ini membuang kata “pakai”

Contoh :

Mirna mati diracuni kopi

- Fokus ke kopi

- Berarti kopi yang bertanggungjawab , kopi yang membuat Mirna mati .

- Kopi itu jahat, buruk ? Padahal kopi itu enak, malah banyak orang yang tidak

bisa hidup tanpa kopi . Kok kopi malah bikin mati ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun