"Aku akan selalu mendukungmu Bagus"ucapku.
 "Terima kasih"ucapnya sambil kembali memelukku dengan erat.
Aku senang melihat sahabatku kegiranagan. Apalagi membayangkan bagaimana bagus bisa mengenakan sepatu bola yang aku belikan untuknya.
 "Oh ya bagus, aku ingin memberitahukan sesuatu kepadamu bahwa aku akan pindah ke kota makasar karena ikut ayah dan mengharuskanku pindah ke sekolah di tempat ayahku bertugas" ucapku. Mendengar hal itu Bagus lantas menatapku dengan tatapan sendu.
 "Benar kah ?" ucap bagus sedikit terkejut.
 "iya".ucapku sambil menundukkan pandanganku ke tanah.
 "Jadi, kapan kau akan berencana untuk pergi ?" tanyanya. Aku dapat melihat sorot kesedihan yang tergambar dari pelupuk matanya.
 "Besok pagi"ucapku.
 "Tidak apa Bagus, meskipun kita terpisah aku tidak akan pernah melupakanmu sebagai sahabat terbaik di hidupku" ucapku  kepadanya.
 "Kau berjanji ?" ucapnya sambil mengangkat jari kelingkingnya.
 "Aku berjanji" ucapku sambil menautkan jemari kelingking kami.