Sekitar 40 menit kemudian, Ancala datang bersama rombongan lain.
"Mbak, ini temannya tadi drop di tengah jalur." ungkap salah satu pendaki dari rombongan itu.
"Al, kamu kenapa Al? Ini gimana ceritanya tadi, mas?" jawabku dengan sangat panik.
"Kami menemukan masnya di tengah jalur, mbak. Kondisi masnya sudah seperti ini, apa masnya punya riwayat sesak nafas?"
"Nggak, nggak ada mas."
"Ya sudah, biarin temennya istirahat dulu mbak, mungkin kecapekan. Nanti kalau ada apa-apa, mbak langsung samperin kita aja. Tenda kita ada di sebelah situ mbak." ujar pendaki itu sambil menunjukkan ke arah tendanya.
"Iya mas, terima kasih ya mas. Terima kasih!"
Dengan panik, aku langsung membuatkan minuman hangat dan mencoba membangunkan Ancala.
Ancala pun terbangun. "Arunika?"Â
"Al, gimana Al kondisi kamu? Maaf aku tadi meninggalkanmu di belakang." kataku dengan rasa bersalah.
"Gapapa, aku tadi kecapekan aja. Hehe. Maaf ya bikin kamu khawatir."