Mohon tunggu...
Sintha Wahyu Arista
Sintha Wahyu Arista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

I was born to express, not impress others.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arunika di Puncak Ancala [Bagian Empat]

14 Maret 2023   16:54 Diperbarui: 15 Maret 2023   15:39 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arunika Di Puncak Ancala [Bagian Empat] sumber foto/pinterest

Semua peralatan, kita tinggal di dalam tenda.

00.40 WIB, Ancala memimpin doa dan dimulailah pendakian yang sebenarnya.

Perjalanan dari Kalimati menuju Kelik kurang lebih 2 jam. Kelik merupakan batas vegetasi, batas tumbuhnya pepohonan. Jalur mendaki ke Puncak ini terasa cukup berat. Di awal pendakian, jalur tanahlah yang masih akan kalian lewati. Tapi setelah beberapa saat akan mencapai Kelik, jalur sudah mulai berubah menjadi pasir dan berbatu.

Jalur pendakian sudah berubah, dari tanah menjadi pasir berbatu. Kini tidak ada lagi pepohonan yang akan melindungi kalian dari dinginnya angin yang berhembus. Seiring berubahnya jalur, maka berubah juga cara pendakiannya. Jalur yang tadinya bisa dilewati secara lurus, sekarang harus kalian lewati dengan cara mendaki zig-zag.

Kalian tau, peralatan pendakian yang paling berguna untuk saat ini? Ya, tracking pole. 

Karena sudah tidak ada lagi pohon beserta akarnya yang bisa kita gunakan untuk pegangan, serta sudut elevasi yang mencapai 60 derajat, maka pegangan satu-satunya adalah tracking pole. 

Memang ada beberapa batu besar yang bisa digunakan sebagai alas atau pegangan, tapi itu terlalu beresiko. 

Mengingat kondisi pasir yang tidak stabil, memungkinkan batu tersebut dapat jatuh ketika dipegang dan itu membahayakan pendaki lain yang berada di bawah. 

Sudah banyak kasus kematian pendaki akibat dihantam batu yang menggelinding dari atas.

"Al, kok nggak nyampe-nyampe sih?" teriakku pada Al yang posisinya berada di bawahku beberapa meter.

"Perjalanan masih panjang, udah fokus ke depan!" jawab Ancala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun