Mohon tunggu...
Sindy Destiani Pratami
Sindy Destiani Pratami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai peeps! aku merupakan salah satu mahasiswa di program studi Pendidikan Masyarakat yang mungkin prodi ini masih asing di telinga kalian sekilas aku pun akan berbagi kisah mengenai program studi ku ini. Akupun gemar menulis di buku harian ku yang juga beberapa nya akan aku bagikan melalui halaman ini. Xoxo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Fatherless dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Anak dalam Perspektif Islam

20 November 2023   14:57 Diperbarui: 20 November 2023   15:02 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."(QS. Luqman ayat 13-19).
Ayat di atas menyiratkan bahwa seorang ayah juga pemimpin sekaligus pendidik bagi anaknya. Ia tidak dapat melepaskan masalah pendidikan anak- anaknya hanya kepada ibu dan sekolahnya. Anak memerlukan ayah dalam perkembangannya, yang tidak dapat digantikan. Rasulullah telah membuatkan metode yang jelas dalam rangka mencegah kesalahan-kesalahan pada anak serta meluruskan ketimpangan perilaku mereka. Orangtua yang berperan sebagai pendidik semestinya menempuh metode yang diberikan Rasulullah dan memilih metode yang paling patut dipakai dalam mendidik dan mengasuh anak ,sehingga para orangtua sampai pada apa yang mereka cita-citakan yaitu mendapatkan anak yang disiplin, beriman dan bertakwa.

KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti terkait fenomena fatherless dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak dalam perspektif islam maka dapat dapat ditarik simpulan sebagai berikut :


1.Peran ayah dalam keseharian dan tumbuh kembang anak sangatlah penting karena hal tersebut akan berpenagruh terhadap perkembangan fisik maupun psikisnya. Saat ini banyak anak yang kehilangan peran seorang ayah. Banyak ayah yang masih ada namun hilang figurnya. Hal yang perlu disadari bahwa dalam mendidik, membimbing dan mengasuh anak bukan hanya tugas seorang ibu namun harus ada keseimbangan dari keuda orang tua nya. Walaupun begitu, banyak pula faktor mengapa seorang anak bisa menjadi korban fatherless.
2.Dampak dari adanya fatherless ini akan mengacu kepada emosional anak, beberapa diantaranya dari hasil kuesioner yaitu mempengaruhi emosi dan psikis, muncul rasa trauma terhadap laki-laki, trauma untukberumah tangga, sulit percaya terhadap laki-laki bahkan perilaku mandiri yang tinggi bisa tanpa sosok laki-laki, perasaan sedih, lebih banyak memendam perasaan yang berefek pada boom emotion yang berlebih, kurang nya rasa percaya diri, perasaan bingung karena berbeda dengan orang tua rekan sebaya, lebih senang mencari kebahagiaan di luar rumah dan menghabiskan waktu di luar.
3.Peran ayah yang seharusnya sudah diatur dalam agama Islam. Ayah merupakan seorang nahkoda serta pemimpin dalam satu keluarga. Ayah lah yang sebaiknya menuntun dan membawa keluarganya kepada jalan terbaik menuju ridho Allah. Peran ayah dalam Islam sudah banyak dijelaskan dalam Al-Quran dan juga Hadist. Ayah harus bisa berperan sebagai pemimpin dan juga pendidik. Baiknya adalah setiap ayah memahami akan kewajiban peran nya yang sudah banyak dijelaskan dalam agama Islam sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh Nabi.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S. M. (2010). Studi Eksplorasi tentang Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Usia Dini. Jurnal SPIRITS, 1(1).
Aini, N. (2019). Hubungan Antara Fatherless Dengan Self-Control Siswa '.
Chomaria, N. (2019). Ayah Yang Kupuja (Serial The Best Parents). PT Gramedia.
Fajarrini, A., & Umam, A. N. (2023). DAMPAK FATHERLESS TERHADAP KARAKTER ANAK DALAM PANDANGAN ISLAM. Abata: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 20-28.
Fitroh, Siti, F. (2014). Dampak Fatherless Terhadap Prestasi Belajar Anak. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, 1(2).
Idris, F. (2013). Membesarkan anak hebat dengan susu ibu. PTS Millennia.
Lerner, H. (2011, November 27). Losing a Father Too Early. The Dance of Connection.
Mayangsari & Umroh. (2014). Peran Keluarga dalam Memotivasi Anak Usia Dini dengan Metode Quantum Learning. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, 1(2).
Munjiat, S. M. (2017). Pengaruh fatherless terhadap karakter anak dalam prespektif Islam. Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1).
Ningrum, PP & Lestariningrum, A. (2022). Dampak Cerai-Gugat TKI/TKW Tulungagung Pada Kesehatan Mental Anak Usia Dini. Abata, 2(1), 153--162.
Punaji, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana.
Save, M. (2013). Psikologi Keluarga. PT Reinika Putra.
Sundari, A.R., Herdajani, F. (2013). Dampak Fatherless Terhadap Perkembangan Psikologis Anak. Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013, 260. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3973/A23.pdf
Tadjuddin, N. (2018). Pendidikan Moral Anak Usia Dini Dalam Pandangan Psikologi, Pedagogik, dan Agama. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 100-116.
Yusuf, S. A., & Khasanah, U. (2019). Kajian Literatur Dan Teori Sosial Dalam Penelitian. Metode Penelitian Ekonomi Syariah, 80, 1-23.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/01/kasus-perceraian-di-indonesia-melonjak-lagi-pada-2022-tertinggi-dalam-enam-tahun-terakhir#:~:text=Demografi-,Kasus%20Perceraian%20di%20Indonesia%20Melonjak%20Lagi%20pada,Tertinggi%20dalam%20Enam%20Tahun%20Terakhir&text=Menurut%20laporan%20Statistik%20Indonesia%2C%20jumlah,2021%20yang%20mencapai%20447.743%20kasus. (Diakses pada Minggu, 14 Mei 2023
https://tafsiralquran.id/peran-ayah-dalam-keluarga-menurut-alquran/ (Diakses pada Sabtu, 20 Mei 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun