Ketidakhadiran ayah dalam hal ini akan sangat berdampak baik secara fisik maupun secara psikologis dalam keseharian anak. Istilah Father hunger, fatherless atau father absence adalah pengalaman emosional yang melibatkan pikiran dan perasaan seseorang tentang kekurangan kedekatan atau kasih sayang dari ayah karena ketidakhadirannya secara fisik, emosional, dan psikologis dalam perkembangan kehidupan individu.
Penyebab adanya fatherless ini terjadi karena beberapa faktor. Fatherless di Indonesia disebabkan karena hilangnya peran ayah dalam proses pengasuhan anak, ayah satu-satunya tulang punggung dalam keluarga, transgender tradisional yang mengakar membuat terbatas proses pengasuhan pada anak. Fenomena fatherless perlu mendapatkan perhatian yang serius karena peran ayah dan ibu dalam keluarga sama pentingnya. Karakter pengasuhan ayah berbeda dengan pengasuhan ibu, pengasuhan ayah mampu memberikan hasil positif pada anak, seperti keberanian, ketegasan, kemandirian, pemecahan masalah, serta penyanyang (Chomaria, 2019).
Dari kuesioner yang dibagikan, responden berpendapat bahwa adanya fatherless ini berdampak terhadap psikologis dan tumbuh kembang mereka. Dampak fatherless yang responden rasakan diantaranya: mempengaruhi emosi dan psikis, muncul rasa trauma terhadap laki-laki, trauma untukberumah tangga, sulit percaya terhadap laki-laki bahkan perilaku mandiri yang tinggi bisa tanpa sosok laki-laki, perasaan sedih, lebih banyak memendam perasaan yang berefek pada boom emotion yang berlebih, kurang nya rasa percaya diri, perasaan bingung karena berbeda dengan orang tua rekan sebaya, lebih senang mencari kebahagiaan di luar rumah dan menghabiskan waktu di luar.
Dampak fatherless terhadap perkembangan fisik serta psikologis anak ini pun diperkuat dengan beberapa kajian pustaka diantaranya (Save, 2013) "Dampak dari fatherless ini adalah anak memiliki kemampuan akademis yang rendah, anak menjadi tidak percaya diri, bagi anak laki-laki mereka bisa kehilangan ciri maskulinnya."
Fitroh (2014) berpendapat bahwa fatherless berdampak pada prestasi belajar anak dikarenakan anak tidak mendapatkan motivasi belajar dari ayah. Akibat dari fatherless juga diungkapkan oleh Stephen dan Udisi (2016), berdasarkan penelitiannya menyebutkan bahwa anak cenderung memilik masalah sosial, akademis dan psikologisnya bahkan ada juga yang bermasalah dalam perilakunya.
Dampak fatherless yang akan dialami oleh anak-anak dapat berupa guncangan jiwa psikologis, sehingga anak memiliki rasa kecewa, putus asa, malas, tidak semangat, yang semuanya itu dapat mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah (Siti Fadjryana Fitroh:14).
- Peran Ayah Yang Seharusnya Dalam Perspektif Islam.
Peran ayah dalam pandangan islam sangatlah penting. Ayah merupakan sosok imam dalam keluarga, pemimpin untuk keluarganya, menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Tanggung jawab serta Amanah menjadi seorang ayah bukanlah hal yang main-main karena hal ini pun sudah diatur dalam negara maupun agama.
Peran penting ayah menurut Hart (dalam Sri Mulyati Abdullah, 2010) adalah sebagai kebutuhan secara finansial anak untuk membeli dan memenuhi segala kebutuhan anak, teman bermain bagi anak, memberikan sebuah kasih sayang, merawat serta mendidik dan memberi contoh teladan yang baik, memantau serta mengawasi dan menegakkan suatu aturan disiplin yang berlaku didalam rumah, melindungi dari berbagai bahaya yang mengancam, membantu, mendampingi, membela anak ketika menghadapi kesulitan dari suatu permasalahan dan mendukung potensi yang dimiliki oleh anak untuk keberhasilannya dimasa depan.
Berdasarkan karakteristik Hart (dalam Abdullah, 2010) menjelaskan bahwa peran ayah diantaranya: 1) Memenuhi kebutuhan finansial anak untuk membeli segala keperluan anak, 2) Teman bagi anak termasuk teman bermain, 3) Memberi kasih sayang dan merawat anak, 4) Mendidik dan memberi contoh teladan yang baik, 5) Memantau atau mengawasi dan menegakkan aturan disiplin, 6) Pelindung dari resiko atau bahaya, 7) Memberikan nasihat ketika ada masalah, dan 8) Mendukung potensi untuk keberhasilan anak.
Selain itu, peran ayah dalam agama Islam pun sudah diatur dalam berbagai surat oleh Allah SWT, beberapa diantaranya yaitu :
Â