Mohon tunggu...
Sinar hambung
Sinar hambung Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Hidup ada seni,berkarya adalah hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Singkat dan Yubelium: Survey, Persinggahan dan Injil Masuk di Yalimu

6 Oktober 2022   02:09 Diperbarui: 6 Oktober 2022   02:26 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berarti: "Dunia yang terlupakan" Pertemuan pertama dengan orang Yali di daerah Pegunungan Papua Barat. Buku ini dipersembahkan untuk Robi Ismael Silak, Natan Pahabol dan Ibrahim Peyon. Buku ini sangat lengkap dan detil sejarah misionaris, dan pekabaran injil di Yalimu, terdiri 400 halaman. 

Misionaris Adam Roth tulis sebuah buku dengan judul: "Aus meinem Leben 1935-1975". Berarti; dari kehidupan saya 1935-1975. Buku ini khusus dibahas tentang sejarah pekabaran injil di Yalimu. Mama Hanelore, Istri dari pendeta Adam Roth juga tulis sebuah buku dengan judul: "Vom Geisterkult Befreit: Jesu sieg in New Guinea". 

Berarti: "Dibebaskan dari kepercayaan roh jahat: Kemenangan Yesus di New Guinea". Buku ini ditulis berbagai cerita dan pengalaman selama pelayanan mereka di Yalimu. Pendeta Helmut Bentz tulis dua buku. 

Buku pertama: "Lebenszeichen aus der Steinzeit: Missionarische Pionerarbeit in New Guinea". Berarti: "Tanda-Tanda Kehidupan di Zaman batu: Misionaris Pioner bekerja di New Guinea". Buku ini terdiri dari cacatan harian perjalanan Helmut Bentz di Yalimu dengen 104 halam. 

Buku itu kemudian direvisi dan dicetak ulang dengan judul; Lebenszeichen aus der Steinzeit". "Tanda-Tanda Kehidupan di Zaman batu". Buku cetakan baru ini telah ditambah banyak hal dan halaman bertambah menjadi 160 halaman. Buku-buku itu sumber utama sejarah pekabaran injil di Yalimu, tidak ada buku lain selain ini. Kecuali satu buku gambar dibuat oleh Susane Reuter.  

Selain buku-buku di atas, berbagai dokumen dalam bentuk video, catatan harian, foto, dan manuskrip yang terdiri dari ratusan dokumen, total 800 dokumen telah diserahkan pada saya, khusus dokumen dari Siegfried Zllner, Helmut Bentz, Adam Roth dan Prof. Dr. Volker Heeschen. 

Berdasarkan dokumen-dokumen, indep interview dan FGD di Apahapsili, saya ditugaskan oleh VEM untuk menulis sebuah buku dengan judul: "Terang Bersinar di Balik Gunung". Buku ini merupakan gabungan dari dokumentasi para misionaris, dan hasil wawancara mendalam, Diskusi kelompok terarah (FGD) dengan para pelaku sejarah di Apahapsili. 

Pengumpulan data di Apahapsili dilakukan saya sendiri bersama Dr. Sonja Riesberg, seorang ahli linguistik dari Universitas Kln. Hasil wawancara dikumpulkan dalam bentuk video atau flem dokumenter, dan data-data itu di simpan di Universitas Kln, dan VEM/UEM di Wuppertal, dan mungkin juga di Unipa.

Saya tulis buku ini di Jerman, dan selalu konsultasi dengan Helmut Bentz, Margaret Bentz dan Siegfried Zllner. Sebelum dicetak, naskah buku ini diberikan kepada Helmut Bentz, Margaret Bentz dan Siegfried Zllner, mereka periksa naskahnya selama dua bulan, koreksi kesalahan dan disetujui untuk dipublikasi.  

Karena sejarah adalah kebenaran, dan kebenaran adalah bukti dan fakta. Sebuah kebenaran bisa dibuktikan dengan dokumen tertulis, dan visual. Bila kita bicara kebenaran, tetapi tidak bisa dibuktikan dengan dokumen tertulis dan visual, maka nilai kebenaran dapat diragukan dan tidak bisa disebut kebenaran lagi. 

Sejarah berdiri di atas dokumen, dan bukti-bukti tertulis dan artefak, sejarah tidak bisa merubah di tengah jalan atas kehendak individu dan kelompok, sejarah tidak bisa dipaksakan dengan tekanan dan kekerasan, karena kepentingan tertentu. Sejarah sebagai kebenaran akan mencari jalannya sendiri, meskipun dibelokannya. Karena bukti tertulis, visual dan benda material atau artefak tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun