Pada tanggal 7 Oktober, Hamas menyerang Israel. Di bawah perlindungan tembakan roket, para militan Hamas menyusup ke wilayah Israel. Akibatnya, lebih dari 1.400 orang terbunuh dan ribuan lainnya terluka. Lebih dari 200 orang disandera di Jalur Gaza. Sejak saat itu, sekitar 50 sandera tewas dalam serangan udara Israel yang terus menerus di Gaza. Â Hamas bersikeras bahwa mereka tidak bertindak sendiri dalam merencanakan dan melaksanakan serangan 7 Oktober.
Pasca gencatan senjata singkat, para sandera yang dibebaskan mengatakan bahwa mereka kelaparan dan disiksa, dipenjara di terowongan tanpa udara, dan ditahan di rumah-rumah warga sipil Gaza. Beberapa menyaksikan wanita Israel diperkosa. Tawanan termuda kini masih balita. Yang tertua berusia 86 tahun.
4. Juru Bicara Ramezan Sharif dan Serangan 7 Oktober
Juru Bicara IRGC Ramezan Sharif menegaskan bahwa Pembantaian Hamas 7 Oktober merupakan aksi balas dendam Poros Perlawanan terhadap Zionis atas terbunuhnya Komandan Pasukan Qods IRGC Qassem Soleimani. Dan judul berita serta teks asli yang terkait dengan pernyataan Ramezan Sharif pada tanggal 27 Desember 2023, telah disunting oleh kantor berita Fars yang berafiliasi dengan IRGC karena pernyataan Ramezan Sharif dianggap memberatkan posisi Iran di dunia internasional. Â Dan Ramezan Sharif sendiri dipaksa untuk menerbitkan klarifikasi atas pernyataannya tersebut, dan ia harus menyatakan bahwa pernyataannya tersebut adalah bentuk "kesalahpahaman".Â
Tidak hanya itu, pernyataan Ramezan Sharif tersebut kemudian dibantah oleh Hamas melalui sebuah pengumuman yang isi pengumumannya adalah sebagai berikut:
“Gerakan Perlawanan Islam-Hamas membantah apa yang disampaikan oleh juru bicara IRGC, Jenderal Ramazan Sharif, terkait operasi Banjir Al-Aqsha dan motifnya. Kami telah berulang kali menekankan motivasi dan faktor dalam operasi Banjir Al-Aqsha, yang dipimpin oleh bahaya yang mengancam Masjid Al-Aqsha".Â
"Demikian juga, kami menekankan bahwa setiap operasi perlawanan Palestina merupakan respon terhadap keberadaan penjajah dan agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat dan tempat-tempat suci kami".
“Gerakan Perlawanan Islam-Hamas"
“27 Desember 2023"
"Situs Web Resmi Hamas"