4. Juru Bicara Ramezan Sharif dan Serangan 7 Oktober
Juru Bicara IRGC Ramezan Sharif menegaskan bahwa Pembantaian Hamas 7 Oktober merupakan aksi balas dendam Poros Perlawanan terhadap Zionis atas terbunuhnya Komandan Pasukan Qods IRGC Qassem Soleimani. Dan judul berita serta teks asli yang terkait dengan pernyataan Ramezan Sharif pada tanggal 27 Desember 2023, telah disunting oleh kantor berita Fars yang berafiliasi dengan IRGC karena pernyataan Ramezan Sharif dianggap memberatkan posisi Iran di dunia internasional. Â Dan Ramezan Sharif sendiri dipaksa untuk menerbitkan klarifikasi atas pernyataannya tersebut, dan ia harus menyatakan bahwa pernyataannya tersebut adalah bentuk "kesalahpahaman".Â
Tidak hanya itu, pernyataan Ramezan Sharif tersebut kemudian dibantah oleh Hamas melalui sebuah pengumuman yang isi pengumumannya adalah sebagai berikut:
“Gerakan Perlawanan Islam-Hamas membantah apa yang disampaikan oleh juru bicara IRGC, Jenderal Ramazan Sharif, terkait operasi Banjir Al-Aqsha dan motifnya. Kami telah berulang kali menekankan motivasi dan faktor dalam operasi Banjir Al-Aqsha, yang dipimpin oleh bahaya yang mengancam Masjid Al-Aqsha".Â
"Demikian juga, kami menekankan bahwa setiap operasi perlawanan Palestina merupakan respon terhadap keberadaan penjajah dan agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat dan tempat-tempat suci kami".
“Gerakan Perlawanan Islam-Hamas"
“27 Desember 2023"
"Situs Web Resmi Hamas"
5. Jendral Iran Yang Di Bunuh Israel Di Damaskus, Suriah
Serangan udara Israel terhadap Konsulat Iran, di Damaskus, Suriah, yang menewaskan Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mohammad Reza Zahedi, disebabkan oleh Zahedi turut mengambil bagian dalam perencanaan Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas di Israel Selatan pada 7 Oktober 2023. Hal ini diungkapkan oleh Dewan Koalisi Pasukan Revolusi Islam Iran. Peran strategis Zahedi dalam Operasi Banjir Al-Aqsa adalah membentuk dan memperkuat front Hamas serta merancang dan melaksanakan Operasi Banjir Al-Aqsa.