Mohon tunggu...
Simon Patar Rizki Manalu
Simon Patar Rizki Manalu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mencerahkan - Positif Thinking -Kesetiakawanan Dalam Perjuangan -Love Prabowo Subianto dan Jokowi -Love Sepakbola #PrabowoJokowi -Love Indonesia -Silahkan Baca dan Baca berulangkali -Semoga Tulisan Ini Dijadikan REFERENSI untuk Penelitian.Amin. - Dihina tidak mengurangi umur, dipuji tidak menambah umur. -Make Indonesia Great and Strong Again...!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Konflik Terbuka Iran dan Israel

22 April 2024   02:11 Diperbarui: 27 Januari 2025   00:30 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam arti sempit dari sudut pandang ilmu biologi dan ilmu kedokteran, Genosida dapat didefinisikan sebagai pemusnahan atau pembantaian atau pembunuhan terhadap suatu genus (genos) atau genotipe tertentu. Karena hal yang paling mendasar dari Genosida adalah "Gen".

Sedangkan dalam arti yang lebih luas, dalam ilmu biologi dan ilmu kedokteran, Genosida dapat didefinisikan sebagai pemusnahan atau pembantaian atau pembunuhan terhadap suatu genus (genos) atau genotipe tertentu atau suatu kelompok etnis (suku bangsa/ras) dengan cara menggunakan “gas beracun atau bom beracun atau suntikan/pil kimiawi atau cairan beracun atau senjata kimia atau senjata biologi atau zat beracun lainnya; dan benda (alat) yang dapat menembus, merusak, menghancurkan, dan melukai tubuh bagian dalam dan tubuh bagian luar terutama benda (alat) pemusnah massal lainnya yang dapat merusak dan menghancurkan DNA Manusia, dengan tujuan agar genus (genos) atau genotipe atau kelompok etnis (suku bangsa/ras) tersebut punah dari muka bumi. Dan definisi ini sama persis dengan "Operasi Kamar Gas" yang dilakukan oleh Nazi Hitler pada tahun 1942 terhadap kaum Yahudi. Perlu diingat, niat dan tujuan Hitler dalam melakukan genosida terhadap Ras Yahudi adalah Hitler hendak mewujudkan gagasan nasionalismenya yang berlandaskan pada superioritas Ras Arya dan Lebensraum (ruang hidup/ekspansi) karena Hitler ingin  mengulang kembali kejayaan yang pernah dicapai oleh Imperium Jerman Kuno. Kejayaan Imperium Jerman Kuno inilah yang membuat Hitler ingin menjadikan Jerman menjadi "tuan dibumi" melalui Ras Arya dan Lebensraum (ruang hidup/ekspansi) sehingga Hitler melakukan genosida terhadap Ras Yahudi dan menjalankan politik imperialisme.

D. Apakah tubuh manusia yang hancur atau rusak karena dibakar/diledakkan menggunakan senjata pembakar/senjata peledak akan kehilangan materi genetiknya?

Jawabannya:

Tubuh manusia yang dihancurkan atau dirusak karena dibakar/diledakkan tidak menghilangkan materi genetiknya disebabkan manusia memiliki materi genetik yang diturunkan dari orang tuanya. Dan  materi genetik  yang diturunkan dari orang tua merupakan DNA manusia. Sumber DNA Manusia dapat diperoleh melalui sperma, cairan semen, air liur, kontak, rambut, gigi, tulang, jaringan, feces, serta usapan mukosa pipi.

E. Apakah Agama bisa menggenosida?

Jawabannya:

Agama bisa saja melakukan genosida, namun tergantung kasusnya, dan patut diterminologikan sebagai "Religicide". Tetapi pemusnahan agama belum tentu genosida karena agama bukanlah genus (genos) atau genotipe. Penting untuk dipahami, untuk membuktikan agama melakukan genosida bukan hal yang mudah karena hal ini bersifat kasuistik.

Contoh 1:

Pemerintah Myanmar melakukan pembunuhan terhadap Rohingya. Fakta menunjukkan bahwa Pemerintah Myanmar mayoritas beragama Buddha. Dan Rohingya mayoritas beragama Islam. Pada kondisi ini, bisa saja Pemerintah Myanmar yang mayoritas beragama Buddha melakukan genosida terhadap Rohingya tetapi tidak dapat dikatakan Pemerintah Myanmar yang mayoritas Buddha melakukan genosida terhadap yang beragama Islam karena yang beragama Islam di Myanmar bukan hanya Rohingya. Kata kunci, genosida adalah pemusnahan suatu genus (genos)  atau genotipe tertentu, bukan agama, karena agama bukan genus (genos) atau genotipe.

Contoh 2:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun