Mohon tunggu...
Vsiliya Rahma
Vsiliya Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka bermain dengan kata (🕊ϚìӀѵìą འ ą հʍ ą ա ą է ì🕊)

Manusia yang tak luput dari dosa dan hina

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Complete Hanging

2 Desember 2020   07:32 Diperbarui: 2 Desember 2020   07:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kexiana kembali duduk di atas kasur, tiba-tiba dia mengalami kejang untuk beberapa menit, hingga dia menggelepar lemas tak berdaya.
Lalu pembantunya yang sudah sempat pergi, kembali ke kamar, kali ini dengan suaminya yang merupakan tukang kebun di rumah Kexiana, pria itu membawa sebuah tali tambang, membuat lubang pada plafon, dan mengikat tali tambang pada kayu yang tertutup plafon. 


"Apa dia benar-benar sudah mati?" tanya si pria.


"Iya, rencana kita untuk balas dendam berhasil."


Kedua orang itu lalu mengangkat tubuh Kexiana, dan meletakkan lehernya pada lubang tali. Keduanya tersenyum setelah memastikan Kexiana tergantung sempurna.


"Ambil kursi di gudang, dan letakkan di samping ranjang ini! Kita harus mengaturnya agar ini terlihat seperti bunuh diri," ucap si wanita.


Pintu ruangan terbuka, Renesya datang dengan kertas di tangan, yang membuat Rexa menghentikan putaran video itu. 

"Bagaimana?" tanya gadis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun