Pertanian skala kecil terutama di pedesaan lebih memilih menggunakan tenagakerja keluarga untuk menghemat modal untuk biaya tenaga kerja. Data kementrian pertanian tahun 2022 menyebutkan bahwa jumlah tenaga kerja sektor pertanian sebanyak 35 juta orang.Â
Sebagian besar tenaga kerja bekerja di subsektor tanaman pangan sebanyak 17.22 juta jiwa, perkebunan sebanyak 10,31 juta jiwa, peternakan 4,30 juta jiwa dan ortikultura sebanyak 3,17 juta jiwa. Data kementrian pertanian 2022 juga menunjukkan bahwa tenaga kerja sektor pertanian didominasi oleh wanita sebanyak 21,52 juta jiwa sementara pria sebanyak 13,48 juta jiwa.Â
Peranan penting tenaga kerja wanita pada sektor pertanian tidak dapat dibantahkan lagi. Sebagian besar penduduk yang tinggal dipedesaan dengan lapangan pekerjaan utamanya dibidang pertanian dan lebih dari 50% diusahakan oleh wanita tani. Penyetaraan gender memberi kesempatan bagi wanita untuk berkontribusi di sektor perekonomian.
Â
Gambar 3.1 grafik presentase tenaga kerja subsektor pertanian
Â
Keahlian tenaga kerja wanita cenderung lebih tinggi dibanding laki-laki meskipun dilihat dari segi tenaga, tenaga kerja lebih unggul namun tenaga kerja wanita dianggap lebih optimal dalam melaksanakan kegiatan yang membutuhkan tingkat kesulitan lebih. Tenaga kerja wanita memberikan konstribusi waktu lebih banyak. Perempuan dapat diterima terlibat langsung tanpa mengganggu aktivitas kodratnya sebagai ibu rumah tangga.
Â
Karakteristik wanita tani
Â
Karakterstik tenaga kerja wanita pada sektor pertanian meliputi umur, pengalaman usahatani pendidikan formal dan jumlah tanggungan. Faktor umur berkaitan dengan kondisi fisik, semangat, tenaga serta kemampuannya dalam melakukan pekerjaan.