Mohon tunggu...
SILVIATUR ROCHMAH
SILVIATUR ROCHMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sumber Daya Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Pertanian

16 Mei 2022   19:28 Diperbarui: 16 Mei 2022   19:36 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan terjadinya industrialisasi, perpindahan tenaga kerja sektor pertanian ke sektor lain semakin sering terjadi. Perpindahan tenaga kerja ini menjadi lumrah terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Perpindahan ini diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu:

Sektor pertanian diyakini tidak mampu memberi jaminan keuntungan

Produktivitas yang tidak menentu akibat kondisi alam, perubahan iklim dan keberadaan sumberdaya tenaga kerja dan proses meghasilkan produk dalam rentan waktu lama  mengakibatkan sektor pertanian tidak mampu menjamin kesejahteraan pelakunya. 

Kegagalan dalam proses budidaya sering terjadi dan mengakibatkan kerugian yang terus berlanjut bagi petani. Hal ini menjadi pemicu utama transformasi tenaga kerja pertanian ke sektor industrial yang diyakini mampu memberikan profit lebih cepat dan tinggi.

Tingkat upah

Pendapatan sebagai timbal balik dari jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja sering dijadikan tolak ukur seseorang terhadap suatu pekerjaan. Ketidakseimbangan antara tingkah upah dengan beban pekerjaan yang diberikan membuat pelaku sektor pertanian memilih pekerjaan lain yang dianggap lebih mampu memberikan timbal balik sesuai dengan beban. 

Namun hal ini menjadi logis jika berdasarkan teori Insider-Outsider bahwa tidak seluruh pekerja berada pada posisi dengan imbalan yang sesuai dengan keinginn mereka seperti buruh dengan keahlian terbatas dibayar dengan tingkat upah rendah berbeda dengan pekerja sektor sekunder dan tersier  memiliki banyak kesempetan untuk menentukan posisi yang diinginkan karena tingkat pendidikan dan keahlian yang dimiliki tinggi.

Sektor pertanian dianggap kurang bergengsi  

jika dibandingkan dengan sektor industrial lainnya, sektor pertanian sering dipandang sebelah mata, sebenarnya jika dikerjakan dengan benar sektor pertanian dapat memberikan keuntungan besar pagi pelakunya. Sektor pertanian kini sering dibandingkan dengan sektor lainnya. 

Fenomena ini membuat kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian. Tidak adanya regenerasi tenaga kerja pertanian dikhawatirkan tidak berkembangnya sektor pertanian dimasa yang akan datang sehingga kebutuhan pangan dalam negeri tidak dapat terpenuhi.

3.2 Peran tenaga kerja wanita pada sektor pertanian 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun