Setelah pulang dari daerah Sabatpetai, jinde sampang bercerita tentang keadaan desa mereka terdapat orang yang semakin banyak  tapi tanah yang lapang semakin sedikit,  lalu ia berpendapat bagaimana kita pindah desa saja.
akhirnya di usulkan menanam rumpun bambu di tiga tempat ( satu di tanam di hulu seberang desa, satunya di tanam di Serdang/ suka manis, satunya lagi di tanam di gunung Aleng/ kuburan manajed). bila mana bambunya tumbuh dengan subur disitulah kita pindah desa.
Setelah rumpun bambu kuning di tanam,
 di tiga titik membentuk segitiga ternyata yang tumbuh subur pas dimana dahulu Sentani menemukan besi, sampai berebut dengan temannya di seberang hulu Desa.
Sentani mengingat percakapanya waktu rebutan padang tersebut.
temannya: "ini pedangku"
sentani: "ini besiku"
Sehingga desa baru itulah dinamakan Desa Siku.
Pada tahun 1793, Puyang Sentani meninggal pada umur  78 tahun, kemudian pada masa keria Lamen pada tahun 1899 perlahan mulai pindah membangun rumah, berkebun dan hidup makmur di desa siku.
Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H