Judul: Asal-Usul Desa siku
pada zaman dahulu datang lah sekeluarga dari tanah jawa ke daerah Bukit dan desa sabatpetai (Mangku Negara), Keluarga tersebut dinamakan keluarga JAMALUDDIN.
Dia adalah seorang Senopati Majapahit,
mempunyai Tujuh anak saudara kandung. Empat pria dinamakan Kadamudin, Najamudin, Surdani dan Sentani, dan tiga perempuannya dinamakan Nurmiah (belimbing), Nurbati (kasihdewa), Nurbiyah (bayur).
 Sentani lahir pada tanggal 12 September 1715 merupakan anak bungsu laki-laki mempunyai sifat manja dan suka merajuk.
Di suatu hari sentani mandi di Batanghari bersama temananya  Sidodadi, terlalu lama mandi sehingga lupa pulang, ketika pulang mau makan ternyata nasi sudah habis, lauk juga habis, dihabisi saudaranya oleh karena itulah Sentani merajuk pergi dari rumah berjalan menyusuri sungai Lematang.
Karena kecapekan, hari juga hampir gelap akhirnya sentani singgah di kebun Undang (piabung) Limbungan, melihat-lihat ada pondok di kebun, lalu sentani menyamperin pondok tersebut.
Sentani pun meminta izin untuk hidup disana karena Sentani mau mengadu nasib, sehingga disetujui pemimilik pondok tersebut yang bernama nasek, tetapi dengan syarat Sentani  harus berkebun disana, sehingga hidup Sentani hidup bersama Nasek pada tahun 1732.
Ketika Sentani menjadi pemuda dewasa berumur 43 tahun, Nasek menyuruh Sentani mengikuti sayembara putri dari Raja Beko yaitu keriko untuk mencari jodoh di desa tetangga sebelah.
"sayembara nya siapapun yang bisa memasukan keris kedalam sarung yang di pegang putri tersebut di seberang Batanghari maka orang tersebut bisa menjadi jodoh (suami) putri keriko".
Sentani awalnya tidak mau ikut serta sayembara karena dia berpikir dirinya tidak bisa apa-apa dan wajah nya juga pas-pasan saja.
tetapi nasek berhasil meyakinkan Sentani untuk mengikuti sayembara tersebut, akhirnya Sentani mengikuti sayembaranya.