Membayangkan bagaimana suasana di dalam gua ini pada masa penjajahan, di mana para tentara berlindung dan bertahan dalam kondisi yang sulit. Setelah cukup lama menikmati suasana gua, kami melanjutkan perjalanan ke spot berikutnya, merasa puas dengan pengalaman sejarah yang kami dapatkan di Gua Jepang.
Kami melanjutkan perjalanan dan tiba di salah satu titik yang lebih menarik, yaitu Gua Belanda. Gua ini memiliki sejarah yang cukup menarik karena dulunya digunakan oleh Belanda sebagai tempat berlindung dan pertahanan saat masa penjajahan. Berbeda dengan Gua Jepang yang lebih sempit dan gelap, Gua Belanda lebih luas dan terasa lebih terbuka.Â
Begitu kami memasuki gua, kami langsung merasakan kesejukan udara di dalamnya, meskipun udara di luar terasa cukup panas. Gua ini menawarkan suasana yang lebih tenang dan damai dengan dinding batu yang kokoh dan langit-langit gua yang menjulang tinggi.Â
Kami merasa seolah berada di dalam dunia yang berbeda, jauh dari keramaian dan kesibukan dunia luar. Di dalam gua, kami melihat beberapa jejak peninggalan sejarah, seperti batu-batu yang tertata rapi dan beberapa bekas lubang yang dulunya digunakan sebagai ventilasi udara.
Di sepanjang jalan gua, kami terpesona dengan keindahan alam sekitar. Pepohonan hijau yang menjulang tinggi di luar gua memberikan suasana yang asri dan menenangkan. Kami berjalan pelan-pelan, mencoba menyerap setiap detail yang ada di sekitar kami. Beberapa sudut gua tampak menyimpan cerita sejarah, dan kami bisa merasakan betapa pentingnya tempat ini pada masa lalu.Â
Meskipun tidak ada banyak informasi sejarah yang dipajang di sekitar gua, kami bisa membayangkan bagaimana gua ini digunakan sebagai tempat perlindungan bagi para prajurit Belanda yang bersembunyi dari ancaman musuh.Â
Setelah cukup lama menikmati suasana di dalam Gua Belanda, kami melanjutkan perjalanan dengan perasaan puas, merasa seperti telah berjalan menelusuri waktu dan merasakan sejarah yang hidup di sekitar kami.Â
Keluar dari gua dan kembali ke udara segar yang menyambut kami dengan kontras yang menyegarkan, siap untuk melanjutkan penjelajahan ke spot-spot menarik berikutnya di Taman Tahura.
Jalan yang semakin menanjak membuat kami merasa cukup lelah, terutama dengan beratnya perjalanan yang sudah ditempuh sejak pagi. Otot-otot kaki mulai terasa pegal, dan napas pun mulai terengah-engah.Â
Keinginan untuk beristirahat semakin besar, dan kami mulai mencari tempat yang nyaman untuk berhenti sejenak. Akhirnya, kami memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah warung kecil yang terletak di sisi jalan.Â
Warung itu tampaknya cukup ramai, dipenuhi oleh pengunjung yang juga menikmati istirahat sejenak setelah menjelajah taman. Udara yang sejuk dan angin yang berhembus pelan membuat suasana semakin nyaman untuk beristirahat. Kami duduk di bangku yang disediakan dan memesan beberapa gorengan hangat.Â