Di sepanjang jalan setapak, kami mulai melihat beberapa monyet ekor panjang yang bermain di pohon-pohon. Mereka tampak sangat lincah, melompat dari satu cabang ke cabang lainnya sambil sesekali berhenti untuk mengamati kami.Â
Kami pun berhati-hati dan menjaga jarak, karena monyet-monyet itu tampaknya sangat penasaran dengan kehadiran kami. Mereka terlihat begitu alami di habitat mereka, memperlihatkan sisi kehidupan liar yang jarang kami temui di perkotaan.Â
Beberapa monyet tampak membawa makanan atau saling berinteraksi satu sama lain dengan ceria, sementara yang lainnya beristirahat di atas cabang pohon yang tinggi.Â
Kami tak pernah menyangka bisa melihat kehidupan liar seperti ini di tengah taman yang begitu rimbun, dan pengalaman ini menjadi salah satu momen yang paling mengesankan dalam perjalanan kami.
Setelah beberapa saat berjalan menikmati suasana taman, kami sampai di spot pertama yang sangat menarik, yaitu Gua Jepang. Gua ini memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan masa penjajahan Jepang.Â
Dibangun pada zaman Perang Dunia Kedua, gua ini digunakan oleh tentara Jepang sebagai tempat pertahanan dan berlindung dari serangan musuh.Â
Kami merasa seperti memasuki dunia yang berbeda begitu sampai di pintu masuk gua. Suasana gua yang lebih gelap dan sempit memberi kesan misterius, dan struktur batu yang kokoh seolah menceritakan kisah perjuangan yang terjadi di masa lalu.Â
Kami mengamati dinding gua yang tebal dan beberapa jejak peninggalan sejarah, seperti lubang-lubang yang digunakan sebagai ventilasi udara serta beberapa sisa bangunan yang tampaknya digunakan sebagai tempat penyimpanan atau ruang pertahanan pada masa itu.
Jalur di dalam gua cukup sempit dan terkadang berbatu, namun masih dapat dilalui dengan hati-hati. Kami berjalan menyusuri lorong gua yang memberikan suhu yang jauh lebih dingin dibandingkan udara panas di luar. Beberapa bagian gua terlihat seperti lorong sempit yang menghubungkan ruang-ruang kecil lainnya.Â
Meskipun tidak ada banyak informasi yang dipajang di sekitar gua, kami bisa merasakan betapa pentingnya tempat ini bagi tentara Jepang pada masa itu.Â