DATANG TERLAMBAT
Sebelum saya hadir, acara sudah berlangsung selama satu jam. Ketika bis tiba di kantor Bea Cukai Tanjung Priok sekitar pukul 10.00 WIB, para dosen komunikasi ini langsung disambut di depan pintu masuk kantor. Setelah bertegur sapa sesaat, rombongan memasuki ruang rapat.
Kepala KPU Bea Cukai Tanjung Priok memberikan kata sambutan. Selain memberikan kata sambutan, Kepala Bea Cukai juga menjelaskan perihal bimbingan kepatuhan internal dan bimbingan layanan informasi.
Apakah itu?
Kepatuhan internal adalah semacam kontrol intern Bea Cukai. Jadi, jika masyarakat menemukan ada tindakan pegawai Bea Cukai yang patut dicurigai atau menyalahi aturan, silahkan melaporkannya pada customer service, email atau chat melalui BBM. Identitas pelapor pun akan dirahasiakan.
Langkah ini adalah salah satu langkah awal dari realisasi reformasi birokrasi di Indonesia yang mulai dicetuskan sejak tahun 2007. Sejak saat itu, Direktorat Bea Cukai yang berada di Kementerian Keuangan ini mulai berubah sedikit demi sedikit.
Hal ini semata-mata untuk membangun kinerja yang lebih baik dan dapat melahirkan citra yang lebih positif di mata masyarakat. Demi terwujudnya perubahan ke arah yang lebih baik, Bea Cukai benar-benar merombak sedikit demi sedikit hal-hal yang selama ini mencoreng nama Bea Cukai. Salah satunya adalah membuktikan bahwa saat ini tak ada lagi 'sogokan' para pegawai Bea Cukai perihal ekspor dan impor barang. Jika ada, masyarakat dapat melapor. Jika terbukti bersalah, pegawai pun dapat diberi hukuman yang tak ringan.
Adanya kontrol intern ini adalah agar masyarakat mengetahui bahwa saat ini Bea Cukai memiliki wajah baru. Profesionalisme dan dedikasi terhadap masyarakat betul-betul ditingkatkan.
Setelah itu, rombongan diajak melihat gudang. Disinilah barang-barang yang baru diturunkan dari kapal dan belum diperiksa atau belum selesai pengurusan izinnya ditaruh dulu. Setelah diperiksa dan surat izinnya sudah lengkap, barang pun siap dikeluarkan.
Uniknya, beberapa industri, salah satunya industri otomotif lebih senang jika barang-barangnya ditaruh di pelabuhan. Hal ini membuat mereka tak perlu menyewa gudang untuk menyimpan stok barang. Jadi jika ada yang berkesempatan ke pelabuhan, jangan heran melihat deretan mobil baru terpakir rapi disana. Maklum, 70% barang-barang ekspor dan impor berada di sini. Sisanya menyebar di pelabuhan-pelabuhan lain seluruh Indonesia.