Paradigma baru humas telah mengalami perubahan yang signifikan dari reaktif ke responsive dan proaktif.Â
Humas pemerintah perlu membangun hubungan yang baik dengan media untuk memperoleh kepercayaan, saling memahami, saling menghargai, bertoleransi, dan bekerja secara kreatif secara harmonis dengan publik.
Tim humas pemerintah perlu memahami salah satu jenis komunikasi untuk menjembatani konflik akses informasi secara digital melalui komunikasi krisis.Â
Komunikasi krisis merupakan penyampaian pesan antara instansi pemerintah dan publik untuk menyamakan persepsi dalam penanganan krisis.Â
Secara umum Wasesa mengatakan bahwa komunikasi krisis adalah strategi mengkomunikasikan apa yang dikatakan, ingin dilakukan dan apa yang sudah dilakukan organisasi dalam merespon krisis.Â
Pengelolaan krisis dilakukan melalui internvensi potensi krisis, komunikasi krisis yang berkaitan erat dengan media, membentuk tim komunikasi krisis, penguasaan dalam penanganan krisis, kemampuan kepemimpinan, dan budaya organisasi.Â
Perencanaan komunikasi krisis disusun tidak hanya pada saat instansi pemerintah sudah menghadapi krisis. Namun pada saat krisis sebelum terjadi dan setelah krisis berhasil diidentifikasi.
Strategi komunikasi krisis merupakan bagian yang penting dan memiliki peran dalam membantu pemerintah untuk melakukan komunikasi yang intens kepada publik dan menyaring informasi yang dibutuhkan.Â
Keterampilan komunikasi krisis ini diperlukan sebagai pendekatan kepada seluruh pemangku kepentingan utamanya humas pemerintah untuk mengantisipasi kebutuhan informasi masyarakat, pemangku kepentingan, dan media.
Tujuan humas pemerintah ke depan harus menginformasikan, menjelaskan, memberikan saran, mempengaruhi, dan mengemas informasi  untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan pelayaan publik yang profesional dan bertanggung jawab.
Harapan