Mohon tunggu...
Silva Emylia
Silva Emylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi, memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Empati dari Martin Hoffman

18 Januari 2025   10:32 Diperbarui: 18 Januari 2025   10:32 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak-anak belajar empati melalui pengamatan dan imitasi perilaku orang dewasa atau teman sebaya mereka. Orang tua yang menunjukkan empati terhadap anak-anak mereka menjadi model yang baik untuk perilaku empatik.

4. Konsep Distress dan Altruistic Motivation

Hoffman juga membahas tentang dua jenis motivasi yang terkait dengan empati, yaitu:

-Distress (Kecemasan atau Ketertekanan)

Anak yang merasakan empati mungkin merasa tertekan atau cemas ketika melihat orang lain menderita. Ini bisa memotivasi mereka untuk mengurangi rasa sakit atau kesulitan orang lain.

-Altruistic Motivation (Motivasi Altruisme)

Ini adalah dorongan untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Motivasi ini berkembang seiring dengan meningkatnya kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain.

5. Empati dalam Konteks Sosial

Menurut Hoffman, empati tidak hanya penting dalam hubungan antar individu, tetapi juga dalam konteks sosial yang lebih luas. Ia berpendapat bahwa empati dapat menjadi dasar untuk hubungan yang lebih harmonis dan pemahaman antar individu dalam masyarakat. Hal ini juga membantu menciptakan kesadaran sosial yang lebih besar, terutama dalam hal keadilan sosial dan moralitas.

6. Empati dan Moralitas

Hoffman menghubungkan empati dengan perkembangan moralitas. Menurutnya, empati merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam perkembangan moral. Dengan merasakan penderitaan orang lain, individu akan terdorong untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai moral, seperti kebaikan dan keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun