Aku menjalani pekerjaan baruku sebagai anggota dengan hati yang biasa saja,, seperti tak pernah menjadi Koordinator, bercanda dan bercengkerama dengan teman-teman seperti tidak pernah terjadi apa-apa,.. bahkan dengan orang yang berperan dalam menurunkan jabatanku, aku mencoba menerima beliau apa adanya, tidak sedikitpun mengurangi rasa hormatku kepadanya, aku juga tidak sungkan untuk menjalankan tugas-tugas baruku, walau beberapa teman ada yang sungkan dan ingin mengambil tugasku,..
"kita tidak bisa berharap orang lain seperti yang kita inginkan....."
Seorang teman pada bagian lain mengingatkanku agar tidak larut dalam kesedihan. Dia memang selama ini menjadi teman diskusi ku, teman ngobrol tentang banyak hal.
"Ah.... Mungkin dia melihatku belum ikhlas menerima kenyataan ini..." Batinku.
Padahal aku sudah berusaha untuk bertugas dan bersikap seperti biasa, seperti tak pernah terjadi apa-apa, dan sebagai teman dia mungkin menaruh empati terhadapku.
Lewat di depanku seorang Pemulung dengan perlengkapan Ganco di tangan kananya dan karung di tangan kirinya, mereka pagi buta sudah bangun, untuk mengais rejeki dari satu tong sampah ke tong sampah lainnya.
Lamunanku terbuyarkan dengan kehadiran pemulung tersebut,
Aku tertawa sendiri....
Menertawakan diriku yang gundah hanya karena turun jabatan.....
"Min.... tidakah kau lihat dirimu...."
"Kamu jelas lebih baik dari mereka dilihat dari cara mencari rejeki"