Masa probation adalah masa yang teramat penting bagi karyawan baru di kantor. Karena pada masa probation inilah bagaimana karyawan baru beradaptasi dan bersinergi dengan lingkungan dan budaya kantor.Â
Masa probation adalah masa di mana karyawan baru ditempa dan dibina untuk bisa menjadi karyawan yang diinginkan oleh kantor, masa dimana karyawan baru diberi wawasan dan pembelajaran bagaimana kedepannya bekerja di kantor.
Namun sayangnya, masa probation yang seharusnya berjalan seperti yang sudah dijelaskan di atas pada praktiknya banyak yang melenceng dari tujuan
Ya, masa probation justru menjadi ajang perundungan karyawan senior kepada juniornya, sehingga berdampak signifikan pada perkembangan karyawan baru.
Di sinilah yang penting dimonitoring dan bahkan jadi pengawasan dari pihak manajemen kantor terkait bagaimana pelaksanaan masa probation bagi karyawan baru ini.
Sebab, kalau masa probation karyawan baru tidak berjalan dengan baik dan terjadi perundungan, maka yang terkena dampak negatifnya juga kantor. Hal ini karena karyawan baru pasti akan mencitrakan buruk terkait lingkungan dan budaya kantor.Â
Lain daripada itu juga, karyawan baru bisa saja memutuskan berhenti ditengah jalan dalam menjalani masa probation, karena yang terjadi adalah perundungan bukannnya pembinaan.
Tentu saja, karyawan baru akan lebih mempertimbangkan kesehatan mentalnya, sehingga lebih baik adalah memutuskan keluar dari kantor.
Kalau sudah begini, yang mengalami kerugian tentu kantor juga, sudah merekrut karyawan sampai sejauh ini dan sejauh ini sudah sampai masa probation tapi karyawan barunya malah resign gara-gara masa probation jadi ajang perundungan oleh karyawan senior.
Ya, inilah yang kerap luput dari pengawasan pihak manajemen kantor. Sehingga masa probation karyawan baru ini tidak bisa disepelekan dan harus benar-benar dimonitoring oleh kantor.
Lantas, yang jadi pertanyaannya adalah, bagaimana agar masa probation bagi karyawan baru ini berjalan sesuai aturan kantor dan tidak menjadi ajang perundungan para karyawan senior?
1. Pengawasan melekat pada karyawan baru.
Ya, pengawasan melekat ini penting diterapkan oleh manajemen kantor. Intinya kantor jangan terlena dalam masa probation bagi karyawan baru ini.Â
Dalam rangka pengawasan melekat dalam menerapkan masa probation ini, maka kantor dapat menempatkan pendamping atau mentor bagi karyawan baru yang dipilih berdasar mutu dan kualitas.
Kalau ada pendamping begini, maka para senior setidaknya segan, apalagi bila pendamping ini adalah karyawan senior yang bermutu dan berkualitas dan benar-benar dipilih secara ketat oleh manajemen kantorÂ
2. Adanya pasal punishment bila terjadi perundungan karyawan baru saat masa probation.
Ya, adanya pasal punishment bagi mereka karyawan senior yang tertangkap basah melakukan perundungan, maka ini bisa menjadi pengingat karyawan senior untuk tidak main-main dalam rangka masa probation karyawan baru.
Dengan adanya pasal punishment di atas, setidaknya menjadi rambu dan dasar yang jelas bagi kantor untuk menindak karyawan senior bila kedapatan merundung karyawan baruÂ
3. Konsisten dalam menerapkan lingkungan dan budaya kantor yang bersahabatÂ
Lingkungan dan budaya yang bersahabat di kantor sangatlah berdampak penting bagi karyawan baru, apalagi dampaknya bagi kesehatan mental.
Disinilah bagaimana kantor harus bisa menunjukan konsistensinya dalam rangka melaksanakan masa probation bagi karyawan baru ini. Bila lingkungan toxic yang tercipta, maka akan berdampak buruk bagi karyawan baru.Â
Oleh karenanya, amatlah penting bagi manajemen kantor untuk memastikan bahwa lingkungan dan budaya kantor yang green flag yang berjalan, bukan yang red flag. Sehingga karyawan baru jadi lebih bersemangat dalam menjalani masa probation.
-----
Ya, masa probation bagi karyawan baru ini bila berjalan dengan sehat, maka akan menghasilkan karyawan baru yang sehat pula, maka dari itu, kantor jangan sampai menyepelekan penerapan masa probation ini, jangan sampai kantor tidak tahu sama sekali telah terjadi perundungan tempat kerja kepada karyawan baru saat masa probation ini.
Demikian kiranya artikel singkat ini. Semoga dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H