Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Masa Probation Bukan Ajang Perundungan, Bagaimana Mengatasinya?

2 November 2024   17:27 Diperbarui: 3 November 2024   13:38 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa probation adalah masa yang teramat penting bagi karyawan baru di kantor. Karena pada masa probation inilah bagaimana karyawan baru beradaptasi dan bersinergi dengan lingkungan dan budaya kantor. 

Masa probation adalah masa di mana karyawan baru ditempa dan dibina untuk bisa menjadi karyawan yang diinginkan oleh kantor, masa dimana karyawan baru diberi wawasan dan pembelajaran bagaimana kedepannya bekerja di kantor.

Namun sayangnya, masa probation yang seharusnya berjalan seperti yang sudah dijelaskan di atas pada praktiknya banyak yang melenceng dari tujuan

Ya, masa probation justru menjadi ajang perundungan karyawan senior kepada juniornya, sehingga berdampak signifikan pada perkembangan karyawan baru.

Di sinilah yang penting dimonitoring dan bahkan jadi pengawasan dari pihak manajemen kantor terkait bagaimana pelaksanaan masa probation bagi karyawan baru ini.

Sebab, kalau masa probation karyawan baru tidak berjalan dengan baik dan terjadi perundungan, maka yang terkena dampak negatifnya juga kantor. Hal ini karena karyawan baru pasti akan mencitrakan buruk terkait lingkungan dan budaya kantor. 

Lain daripada itu juga, karyawan baru bisa saja memutuskan berhenti ditengah jalan dalam menjalani masa probation, karena yang terjadi adalah perundungan bukannnya pembinaan.

Tentu saja, karyawan baru akan lebih mempertimbangkan kesehatan mentalnya, sehingga lebih baik adalah memutuskan keluar dari kantor.

Kalau sudah begini, yang mengalami kerugian tentu kantor juga, sudah merekrut karyawan sampai sejauh ini dan sejauh ini sudah sampai masa probation tapi karyawan barunya malah resign gara-gara masa probation jadi ajang perundungan oleh karyawan senior.

Ya, inilah yang kerap luput dari pengawasan pihak manajemen kantor. Sehingga masa probation karyawan baru ini tidak bisa disepelekan dan harus benar-benar dimonitoring oleh kantor.

Lantas, yang jadi pertanyaannya adalah, bagaimana agar masa probation bagi karyawan baru ini berjalan sesuai aturan kantor dan tidak menjadi ajang perundungan para karyawan senior?

Masa probation karyawan baru | Dokumen foto via Freepik.com
Masa probation karyawan baru | Dokumen foto via Freepik.com

1. Pengawasan melekat pada karyawan baru.

Ya, pengawasan melekat ini penting diterapkan oleh manajemen kantor. Intinya kantor jangan terlena dalam masa probation bagi karyawan baru ini. 

Dalam rangka pengawasan melekat dalam menerapkan masa probation ini, maka kantor dapat menempatkan pendamping atau mentor bagi karyawan baru yang dipilih berdasar mutu dan kualitas.

Kalau ada pendamping begini, maka para senior setidaknya segan, apalagi bila pendamping ini adalah karyawan senior yang bermutu dan berkualitas dan benar-benar dipilih secara ketat oleh manajemen kantor 

2. Adanya pasal punishment bila terjadi perundungan karyawan baru saat masa probation.

Ya, adanya pasal punishment bagi mereka karyawan senior yang tertangkap basah melakukan perundungan, maka ini bisa menjadi pengingat karyawan senior untuk tidak main-main dalam rangka masa probation karyawan baru.

Dengan adanya pasal punishment di atas, setidaknya menjadi rambu dan dasar yang jelas bagi kantor untuk menindak karyawan senior bila kedapatan merundung karyawan baru 

3. Konsisten dalam menerapkan lingkungan dan budaya kantor yang bersahabat 

Lingkungan dan budaya yang bersahabat di kantor sangatlah berdampak penting bagi karyawan baru, apalagi dampaknya bagi kesehatan mental.

Disinilah bagaimana kantor harus bisa menunjukan konsistensinya dalam rangka melaksanakan masa probation bagi karyawan baru ini. Bila lingkungan toxic yang tercipta, maka akan berdampak buruk bagi karyawan baru. 

Oleh karenanya, amatlah penting bagi manajemen kantor untuk memastikan bahwa lingkungan dan budaya kantor yang green flag yang berjalan, bukan yang red flag. Sehingga karyawan baru jadi lebih bersemangat dalam menjalani masa probation.

-----

Ya, masa probation bagi karyawan baru ini bila berjalan dengan sehat, maka akan menghasilkan karyawan baru yang sehat pula, maka dari itu, kantor jangan sampai menyepelekan penerapan masa probation ini, jangan sampai kantor tidak tahu sama sekali telah terjadi perundungan tempat kerja kepada karyawan baru saat masa probation ini.

Demikian kiranya artikel singkat ini. Semoga dapat bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun