Bahkan parahnya, Anda jadi stuck dan enggan mengeksplorasi diri, padahal sebenarnya kalau mau wawas diri Anda bisa keluar dari overwork untuk mengekspresikan dan mengeluarkan bakat dan talenta yang dimiliki.
3. Risiko tinggi kena stres, burnout, boreout, dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Ya, bukanlah suatu kebohongan bahwa overwork jelas banyak menyita waktu Anda di luar jam kerja normal, dan tentu amatlah jelas kalaulah overwork ini terus Anda lakukan maka jam tidur atau waktu istirahat Anda juga akan semakin berkurang.
Lantas apa yang kemudian jadi dampaknya?
Ya, Anda akan rentan terkena gangguan mental, rentan kena stres, burnout, dan boreout karena tekanan-tekanan pekerjaan yang berlebihan Anda hadapi dalam setiap harinya.
Jadi harus Apa?
Satu-Satunya solusi adalah instrospeksi diri dan sadar diri bahwa overwork harus dikikis habis. Menyadari bahwa kualitas hidup antara kerja dan kehidupan keseharian harus balance.
Nah, itulah sekilas yang bisa penulis sampaikan berkaitan dengan apa dan bagaimana overwork ini, setelahnya tergantung kita semua, masihkah menurutinya. Ya, semuanya tergantung saya dan Anda semua sih sebenarnya.
Yang jelas, overwork bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan apalagi dianggap normal, jadi daripada kerja, kerja, kerja terus habis itu langsung "tipes", lebih baik kerja sesuai porsinya saja dan pada pakem yang benar saja.
Kerja keras itu bukan berarti tentang seberapa sering Anda dalam bekerja, seberapa lama waktu Anda dalam bekerja tapi kerja keras itu adalah kerja cerdas terkait bagaimana Anda memaksimalkan waktu bekerja dengan hasil yang terbaik dan bisa ada waktu untuk worklife balance.
Intinya, kehidupan kita bukan hanya soal kerja dan lelah, tapi kita butuh menyenangkan diri, butuh kebahagiaan bersama keluarga dan sanak famili.