Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ingin Selalu Flow State Saat Bekerja? Ini Cara yang Bisa Diterapkan

24 Mei 2023   14:52 Diperbarui: 26 Mei 2023   02:35 3161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar karyawan bekerja dengan kondisi flow state: Dokumen foto via Freepik.com

Flow state? Apakah itu? 

Ya, flow state adalah kondisi mental di mana kita benar-benar sedang mencapai titik yang teramat fokus ketika terlibat dalam aktivitas yang kita kerjakan.

Saat kita mencapai kondisi flow state ini, maka kita akan merasakan keselarasan hubungan antara tubuh, pikiran, dan tindakan kita.

Efeknya jelas sangat bermanfaat, karena kita memperoleh kepuasan lebih setelah melakukan aktivitas yang telah kita kerjakan dengan selesai. Ada kebahagian tersendirilah pokoknya.

Dalam bekerja pun, kita akan sangat termotivasi dan amat bergairah untuk menuntaskan aktivitas yang sedang kita kerjakan.

Karena konsentrasi ataupun fokus kita meningkat drastis, maka kita bisa menghindarkan stres dan rasa cemas, atau mampu mengelolanya dengan bijak.

Selain itu, produktivitas dan kreatifitas, serta kinerja kita meningkat, sehingga bisa menciptakan berbagai ide dan inovasi kreatif.

Ya, flow state inilah kondisi mental yang sangat didambakan saat kita bekerja ataupun ketika melakukan aktivitas kita, apapun itu aktivitasnya, seperti saat saya sedang menulis artikel ini misalnya.

Tidak mudah memang untuk mencapainya, banyak dari kita berusaha fokus dalam bekerja, eh meleng dikit kerap buyar, bahkan tak sedikit yang berdampak pada kerjaan, karena kerjaan kita jadi berantakan akibat gagal fokus.

Lantas, setelah kita ketahui apa itu yang namanya flow state, ngomong-ngomong juga tentang flow state ini, bagaimana sih untuk mencapainya? 

Berikut inilah yang bisa penulis sarankan;

Ilustrasi gambar karyawan bekerja dengan kondisi flow state: Dokumen foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar karyawan bekerja dengan kondisi flow state: Dokumen foto via Freepik.com

1. Buatlah tujuan yang jelas terkait aktivitas kerjaan kita atau yang sedang dikerjakan.

Kerap kali yang bikin kita gagal flow state adalah karena kita tidak menentukan atau menetapkan capaian tujuan yang jelas dari apa yang kita kerjakan.

Sehingga kerap "blunder" dengan membuat kesalahan, bahkan kesalahan tidak perlu yang semestinya secara logika kita tahu dampaknya malah kita lakukan karena kita enggak punya capaian tujuan yang jelas dalam bekerja. 

Sehingga apa, hasil kerja jadi enggak optimal bahkan jadi produk gagal dan kalau sudah begini yang ada hanyalah siap-siap di-grounded atau terima sanksi dari kantor atau bahkan jadi bulan-bulanan kemurkaan bos.

Oleh karenanya, capaian tujuan ini haruslah jelas dulu, tetapkan dulu. Jangan memulainya kalau apa yang menjadi capaian tujuannya belum ditentukan.

2. Hindari gangguan dari telepon genggam kita.

Ada saatnya kita harus "menghukum diri" alias disiplin untuk tidak ketergantungan dengan telepon genggam kita saat bekerja. Ada kalanya kita perlu "sembunyikan" telepon genggam kita untuk sementara waktu.

Sebab, pada banyak kasus, notifikasi dari telepon genggam inilah yang kerap membuyarkan kita untuk mencapai flow state, kita seringkali berlaku sedikit-sedikit kita liat gadget, taruh sebentar ambil lagi, liat lagi notif, ambil lagi scroll Medsos.

Kapan kita bisa flow state kalau begini caranya kan, yang ada kerjaan kita malah enggak selesai-selesai akibat gangguan notif dari telepon genggam kita.

Nah, untuk mencapai flow state ini, sebaiknya kita singkirkan dulu telepon genggam kita ini barang sebentar sampai kerjaan kita tuntas dan tercapai sesuai tujuannya.

3. Menyelaraskan skill yang dimiliki dengan challenge yang dihadapi.

Nah, ini juga jadi persoalan, ketika kita mencoba menghadapi tantangan produk kerja, tapi tidak diimbangi dengan skill yang memadai sesuai tantangan yang diberikan sesuai produk kerja tersebut.

Sehingga apa, kerjaan jadi morat-marit dan kerap enggak tuntas alias terhenti ditengah jalan akibat stuck enggak punya solusi.

Jadi, kita perlu memelajari dulu apa sih tantangan produk kerja tersebut, jangan dikerjakan dahulu kalau kita enggak paham betul seluk beluknya apa.

Nah, setelahnya kita tahu apa seluk beluknya dan tantangannya, kita selaraskan skill kita dengan produk kerja tersebut.

Nah, kalau sudah begini kita bisa yakin mengerjakannya. Enggak ada yang sulit kok kalau kita mau belajar dan beradaptasi dengan tantangan tersebut.

4. Meminta feedback dari orang lain terkait apa yang telah kita kerjakan.

Ya, tidak ada salahnya kita meminta feedback dari orang lain terkait apa yang telah kita kerjakan.

Hal ini sangat berguna untuk mengukur pencapaian kita terkait apa yang sudah kita kerjakan, dan bermanfaat untuk mendobrak semangat kita kedepan.

Pokoknya jangan menutup diri atau anti kritik, terima feedback apapun dari orang lain terkait hasil kerja kita. Karena inilah yang akan menggembleng mental kita semakin baja.

Nah, itulah kiranya yang bisa penulis sampaikan berkaitan dengan flow state ini, semoga saja apa yang penulis bagikan ini dapat bermanfaat dan menjadi tambahan wawasan bagi kita bersama.

Demikian kiranya artikel singkat ini.

Artikel ke 114 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun