Nah, untuk mencapai flow state ini, sebaiknya kita singkirkan dulu telepon genggam kita ini barang sebentar sampai kerjaan kita tuntas dan tercapai sesuai tujuannya.
3. Menyelaraskan skill yang dimiliki dengan challenge yang dihadapi.
Nah, ini juga jadi persoalan, ketika kita mencoba menghadapi tantangan produk kerja, tapi tidak diimbangi dengan skill yang memadai sesuai tantangan yang diberikan sesuai produk kerja tersebut.
Sehingga apa, kerjaan jadi morat-marit dan kerap enggak tuntas alias terhenti ditengah jalan akibat stuck enggak punya solusi.
Jadi, kita perlu memelajari dulu apa sih tantangan produk kerja tersebut, jangan dikerjakan dahulu kalau kita enggak paham betul seluk beluknya apa.
Nah, setelahnya kita tahu apa seluk beluknya dan tantangannya, kita selaraskan skill kita dengan produk kerja tersebut.
Nah, kalau sudah begini kita bisa yakin mengerjakannya. Enggak ada yang sulit kok kalau kita mau belajar dan beradaptasi dengan tantangan tersebut.
4. Meminta feedback dari orang lain terkait apa yang telah kita kerjakan.
Ya, tidak ada salahnya kita meminta feedback dari orang lain terkait apa yang telah kita kerjakan.
Hal ini sangat berguna untuk mengukur pencapaian kita terkait apa yang sudah kita kerjakan, dan bermanfaat untuk mendobrak semangat kita kedepan.
Pokoknya jangan menutup diri atau anti kritik, terima feedback apapun dari orang lain terkait hasil kerja kita. Karena inilah yang akan menggembleng mental kita semakin baja.