Lantas, apa sajakah itu?
Pertama, kenali siapa pacar anak Anda.
Ya, jangan panik dahulu ketika anak-anak kita mulai pacaran, bahkan melarang dan membatasi pergerakan mereka.
Karena justru kalau kita berlaku begitu akan membuat anak kita merasa terkekang dan biasanya semakin merasa terkekang mereka akan semakin meronta alias berontak.
Sebaiknya kita tetap tenang, kita ambil langkah untuk menggali informasi siapa sebenarnya pacar anak kita, dan setelahnya kita tahu dan sudah cukup informasi terkait siapa pacar anak maka langkah berikutnya bisa diterapkan, yaitu komunikasi edukatif.
Kedua, terapkan komunikasi yang edukatif kepada Anak Anda.
Ketika anak kita mulai mengalami masa puber dan pada akhirnya mulai jatuh cinta serta punya pacar, maka jalinan komunikasi yang edukatif amatlah penting.
Sehingga, ketika kita sudah tahu bahwa mereka sudah mulai tahu apa itu cinta dan apa itu pacaran, maka kita harus mengawal mereka dengan wawasan edukatif tentang seksual.
Setidaknya, ketika kita sudah memberikan wawasan seksual pada anak kita, maka kita secara tidak langsung telah memberikan mereka warning atau memberikan rambu-rambu ataupun batasan-batasan yang harus mereka jalani dan termasuk konsekuensi hukum sebab akibat ketika mereka melanggarnya.
Ketiga, jangan membatasi tapi menjembatani dengan jadi teman edukatif anak Anda.