Apakah Anda Sering melihat rekan kerja Anda unjuk gigi di kantor, bahkan hasil dari unjuk giginya tersebut ternyata mampu menarik simpati atasan Anda
Lalu, apakah Anda jadi down karenanya, atau malah membuat Anda jadi semakin insecure dan menutup diri, mengeksekusi diri Anda, bahwa Anda takmampu seperti rekan kerja Anda, karena kalah bersaing atau bahkan jadi takut dan malas bersaing?
Atau malahan membuat Anda jadi semakin dengki dan benci terhadap rekan kerja Anda tersebut, menganggapnya terlalu lebay, over acting, sok-sokan dan suka menjilat?
Hm, jangan biarkan penyakit-penyakit hati dan pikiran yang menjadi toxic yang dapat meracuni diri sendiri tersebut tertanam mengakar dalam diri Anda.
Sebab apa, jika Anda selalu menurutinya dan takmampu mengatasinya, maka Anda akan semakin tenggelam dan terbenam.
Bahkan, bila Anda tidak segera bangkit dan segera bergerak memacu diri, Anda akan semakin jauh tertinggal.
Siapapun karyawan, mau posisinya atau perannya sebagai apa di lingkungan kantor, maka semua adalah punya kesempatan untuk unjuk gigi, dan tentunya juga termasuk Anda.
Namun demikian, tentunya dalam hal unjuk gigi ini, bukan juga harus sembarang unjuk gigi, Anda juga harus punya pertimbangan, perhitungan dan kalkulasinya, unjuk gigi seperti apa yang harus dilakukan.
Sebab, sebelum unjuk gigi ini, tentunya perlu proses dan perlu pendalaman, yaitu mem-branding diri dengan proses unjuk gigih terlebih dahulu.
Ya, unjuk gigih dalam rangka, teguh berupaya dan berjuang mengisi dan membekali diri, dengan nilai kualitas diri agar mampu bersaing.
Sehingga terkait sudah seberapa berisikah sejatinya diri anda, sudah seberapa berdaya saingkah sebenarnya Anda, maka tentunya harus ada hal-hal penting yang harus Anda tunjukan dengan gigih terlebih dahulu.
Lalu, apa sajakah yang harus Anda tunjukan dengan gigih terlebih dahulu sebelum unjuk gigi tersebut?
1. Tunjukan kegigihan produktivitas kerja Anda secara konsisten.
Produktivitas kerja merupakan ukuran bagi nilai dan kualitas kinerja karyawan dan sebagai takaran perbandingan kualitas dan kuantitas dalam bekerja secara efektif dan efisien.
Sehingga dalam hal produktivitas ini, yang perlu Anda tunjukan dengan gigih adalah integritas, loyalitas, dan totalitas Anda dalam bekerja.
Yang tentu saja, ujung pangkal dari unjuk gigih ini adalah sebagai capaian-capaian target, capaian visi dan misi berupa hasil kerja.
2. Tunjukan kegigihan dalam berkoordinasi dan berkomunikasi di lingkungan kantor.
Koordinasi dan komunikasi internal di lingkungan kantor terkadang mudah secara teoritisnya, tapi kerap berantakan dan belepotan pada saat praktiknya.
Koordinasi dan komunikasi internal antar bagian ataupun personal di lingkungan kantor takbisa dipisahkan, sehingga kedua hal ini harus selalu berjalan seiringan.
Sebab, kesalahpahaman tekait dinamika kerja di kantor, sering terjadi karena adanya kesalahan mendasar terkait kedua hal ini.
Umumnya yang sering terjadi itu adalah, miss komunikasi karena kurangnya koordinasi, atau sebaliknya sering terjadi miss koordinasi karena kurangnya komunikasi.
Di sinilah letak penting dari unjuk gigih tersebut, sehingga karyawan harus mengupayakan dengan sebaik-baiknya, bagaimana seharusnya melakukan koordinasi dan komunikasi internal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman tersebut.
Seperti misal, menambah wawasan tentang teknik komunikasi organisasi, mendalami bagaimana hirarki berkomunikasi dan berkoordinasi, dan semacamnya, yang tentunya kesemuanya ini haruslah di back up dengan atitude yang baik.
3. Tunjukan kegigihan mentalitas.
Unjuk gigih dalam hal mentalitas di sini artinya, karyawan harus memiliki endurance power berkaitan dengan mentalnya atau dengan kata lainnya, memiliki mental yang tangguh dan mumpuni serta berdaya tahan yang tahan banting.
Maksudnya juga di sini, agar karyawan jangan sedikit-sedikit ada yang nggak nyaman langsung baperan, ada yang nggak enak sedikit langsung dibawa ke hati, langsung nggak betah di kantor hingga menghakimi diri terkait ketidakmampuan.
Jadi, dalam hal ini, mentalitas yang kuat harus dibangun dengan gigih, untuk mampu berdaya saing, berdaya juang, selalu memiliki motivasi dan semangat, serta tetap fokus dalam bekerja.
Nah, jika apa yang sudah Anda bangun dengan gigih ini dirasa sudah cukup, maka jangan pernah ragu, tetap percaya diri dan ambil kesempatannya, untuk mewujudkan unjuk kegigihan Anda selama berjuang tersebut, menjadi unjuk gigi yang sebenarnya.
Demikianlah kiranya sedikit pengalaman yang bisa penulis bagikan melalui artikel ini, bukan bermaksud mengajari, semoga dapat bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H