Nah, sama halnya dengan picth suara para speaker virtual yang bertindak sebagai gain utama atau volume utama dari suara seorang speaker virtual dalam menyampaikan materi.
Maka pitch ini harus sudah ditentukan, ketika speaker virtual sudah ada pada posisi menyampaikan materi dan sudah menemukan posisi, artikulasi, modulasi dan intonasi, maka disitulah harus ditentukan titik volumenya, jangan dilewati atau dikurangi agar tidak over ataupun sebaliknya njegleg jadi up down.
Sehingga sampai akhir penyampaian materi, maka pitch suara seorang speaker virtual akan tetap selalu terkontrol dan tetap stabil.
Nah, selanjutnya teknik bicara ini tinggal didukung kemampuan dasar lainnya yang meliputi bagaimana mengoptimalkan penampilan, penguasaan wawasan materi, dan penguasaan area, panggung, ataupun sejenisnya, serta mengimprovisasi suasana acara.
Demikianlah kiranya, artikel yang bisa penulis bagikan ini, semoga bisa menjadi tambahan saran dan manfaat bersama.
Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H