Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Teknik Dasar Speaking yang Perlu Dipedomani Speaker Virtual

26 Juli 2020   12:57 Diperbarui: 26 Juli 2020   15:00 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Speaker Webinar | Dokumen foto via Technical Communication.org/Tekom Europe

Nah, sama halnya dengan picth suara para speaker virtual yang bertindak sebagai gain utama atau volume utama dari suara seorang speaker virtual dalam menyampaikan materi.

Maka pitch ini harus sudah ditentukan, ketika speaker virtual sudah ada pada posisi menyampaikan materi dan sudah menemukan posisi, artikulasi, modulasi dan intonasi, maka disitulah harus ditentukan titik volumenya, jangan dilewati atau dikurangi agar tidak over ataupun sebaliknya njegleg jadi up down.

Sehingga sampai akhir penyampaian materi, maka pitch suara seorang speaker virtual akan tetap selalu terkontrol dan tetap stabil.

Nah, selanjutnya teknik bicara ini tinggal didukung kemampuan dasar lainnya yang meliputi bagaimana mengoptimalkan penampilan, penguasaan wawasan materi, dan penguasaan area, panggung, ataupun sejenisnya, serta mengimprovisasi suasana acara.

Demikianlah kiranya, artikel yang bisa penulis bagikan ini, semoga bisa menjadi tambahan saran dan manfaat bersama.

Salam hangat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun