"Kenapa bisa haram bagi saya?" Tanya saya lagi karena penasaran.
"Sudah beberapa hari ini kami tidak makan tuan. Kami sama sekali tidak mempunyai persediaan bahan makanan. Tadi pagi kami melihat bangkai keledai tergeletak di kebun, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk kami masak sampai istri tuan mencium baunya" Dengan tangisnya yang menyayat hati, si-ibu janda tua itu menjelaskan duduk perkaranya kepada saya".
"Ini masakan untukmu dan saya mohon jangan anda makan masakan anda yang tadi" Â Kata istri saya kepada si-ibu janda tadi.
"Selain masakan istri saya tadi, saya juga memberikan uang sebayak 350 dirham yang sedianya akan saya gunakan untuk menunaikan ibdah haji ke Baitullah".Â
"Manfaatkanlah uang 350 dirham ini untuk keluarga anda, agar anda tidak kelaparan lagi" Kata saya kepada si-ibu janda tua.
"Ya Allah ... disinilah Hajiku, Ya Allah ... disinilah Makkahku" Doa saya kepada Allah SWT sesaat kemudian dengan harapan doa saya diterima Allah SWT.
Mendengar cerita tersebut, Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi pun tak bisa menahan air matanya.Â
"Masha Allah! Anda memang patut mendapatkanya hai Ali bin Muwaffaq" Ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H