Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kata-Kata Terakhir di Sela Sunyi, Puntung Rokok, Ampas Kopi, dan Sepiring Kacang Rebus yang Terkelupas

27 Oktober 2024   01:38 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:11 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pembajakan? Astaga!"

Ya, bajak laut sastra telah memperjualbelikan karyanya tanpa izin dengan harga yang lebih murah daripada secangkir kopi. Pemerintah, yang seharusnya menjaga hak-haknya sebagai penulis, lebih sibuk mengurusi kepentingan yang mereka sebut 'urusan negara' di tengah gemuruh ketidakstabilan politik dan ekonomi negeri.

Ia pun hanya bisa tertawa pahit.

Oh, sungguh, itu bukan karena ia rakus akan uang, bukan pula sebab royaltinya akan menyusut---aku tahu itu, bahkan ia tidak khawatir jika tidak sepeser pun uang masuk ke kantongnya. Lebih dari itu, ketika melihat buah karya diinjak-injak oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab, aku rasa itulah penghinaan terbesar baginya. Harga dirinya terkoyak.

Persoalan hidupnya tidak sampai di situ. Ketika ia mulai kehilangan gairah menulis, ia pernah berkata kepadaku, "Aku rasa perlawananku sia-sia."

"Mengapa Bapak bilang begitu?"

"Aku tak bisa lagi memahami selera pembaca. Tulisan-tulisan yang oleh para pencinta sastra dianggap sebagai sampah, kini berhamburan bak kacang goreng."

"Penulis juga butuh uang," dalihku.

Tulisan-tulisan yang laris tidak lagi berwujud karya yang serius atau provokatif. Tren baru ini merajalela. Karya-karya fantasi berupa tulisan-tulisan ringan, novel-novel percintaan yang dangkal, dan cerita drama penuh gombalan, inilah yang mendominasi media.

"Kesal? Tentu. Iri? Tidak," katanya.

"Tinggalkan idealisme, tulis kisah cinta yang sederhana atau dongeng yang bisa laku Bapak jual," saranku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun