Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Eksperimen Tanpa Akhir

11 Agustus 2024   05:55 Diperbarui: 16 Agustus 2024   02:40 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi eksperimen tanpa akhir | Sumber gambar: Pixabay/sabrinabelle

Aku memberitahukan rencana kepulanganku kepada Emily. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, selain bibirnya yang meregang dalam senyuman tipis.

"Maukah melakukan sesuatu bersamaku sebelum pulang?" pintanya.

Aku mengangguk. Maka, kami pun merencanakan sesuatu yang dia maksud.

Pada malam ketika semua orang sibuk beradu mimpi, kami berhasil menghindari deteksi, melompati rintangan, dan merasa seakan-akan kamilah penguasa rumah sakit ini karena stoples kaca bening yang berisi ikan kecil di ruang pengelolaan kesehatan telah berhasil kami curi. Lucu saja, mengapa kami sampai puas melakukan kejahatan kecil ini.

Kami lalu menuju kamar mandi dan Emily memindahkan ikan itu ke dalam bak. Jemari tangan Emily sesekali mengikuti pola tingkah ikan kecil itu yang lincah berenang ke sana kemari.

"Lihatlah! Ikan ini tampak senang sekali di tempat baru." Saat mengatakan itu, mata Emily memancarkan binar.

"Suatu saat nanti, kamu pun bisa mendapatkan tempat yang lebih baik, Emily."

"Aku tidak tahu, apakah lebih baik atau tidak. Mungkin sama seperti ikan ini, apakah ia lebih baik ada di dalam wadah kacanya atau lebih baik keluar. Tapi, kupikir-pikir, sebaiknya ikan ini kembali ke wadah kacanya."

Emily lantas menangkap ikan kecil itu dan memasukkannya kembali ke stoples kaca bening.

Aku melihat binar mata Emily tiba-tiba meredup. Seketika, entah apa yang dipikirkannya, dia menjatuhkan stoples kaca itu. Suara kaca pecah menggema di udara. Ikan yang tadinya berenang dengan damai, kini menggelepar di lantai.

"Emily! Apa yang kamu lakukan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun