Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Seperti yang Kau Minta

1 Agustus 2024   04:47 Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:53 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seperti yang kau minta tentang hubungan dan konflik dalam keluarga | sumber gambar pixabay

Aku melirik ke arah Mar dan melihat ketegangan yang sulit disembunyikan di wajahnya. Kekhawatiran yang sama sebenarnya juga kurasakan, tetapi kututup-tutupi dengan segenap upaya. Faktanya, aku tidak bisa berbohong. Beberapa kali aku hampir kehilangan fokus kemudi.

"Hati-hati, Pak!" katanya dengan suara pelan namun tegas.

Tidak jauh, tiang penunjuk keberadaan SPBU terlihat pada jarak dua ratus meter. Tepat sekali, mobil sedang membutuhkan tambahan bahan bakar. Di dalam area SPBU ada minimarket. Aku juga hendak mencari minuman di sana.

"Mau titip apa, Bu?"

"Tidak. Aku tidak ingin apa-apa."

Meski demikian, sebotol teh kemasan dan sebungkus roti isi daging kuberikan kepada Mar ketika aku kembali. Dia mengambilnya dan meminumnya. Roti pun dia makan. Tadi di rumah, dia tidak menelan apa pun sebelum berangkat.

Mataku menangkap Mar tengah memperhatikan ibu dan anak kecil yang bergandengan di depan minimarket. Mungkin Mar teringat dirinya dan Mirel kecil. 

Aku tahu, hati Mar juga lembut terhadap Mirel meskipun hubungan isteri dan anakku itu kerap berselisih paham.

"Apa yang akan kita lakukan, Pak?" tanyanya pelan.

"Kita lihat dulu kondisinya. Aku yakin Mirel baik-baik saja," jawabku hampir berbisik.

"Semoga," katanya sambil menghela napas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun