Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sandiwara Menyakitkan

27 Oktober 2023   13:45 Diperbarui: 28 Oktober 2023   16:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mungkin Ibu harus tinggal di sini sementara. Sampai semuanya beres.”

“Ada apa dengan kalian, Bu?”

Alena masih mencoba memahami keadaan orang tuanya yang telah menjalani kehidupan bersama hampir tiga puluh tahun. Masa ketika satu pasangan seharusnya sudah mampu menghadapi krisis kehidupan dalam keseimbangan, ketenangan, dukungan satu sama lain, saling terbuka, dan pengertian. Lantas, ia tidak habis pikir, mengapa kehidupan dalam pernikahan orang tuanya bisa berbalik menjadi sedemikian rumit?

“Ayah, kalian bertengkar? Apa masalahnya?”

“Ibumu sangat keras kepala dan Ayah tidak bisa melarangnya.”

“Ayah harus bicara dengan Ibu dan selesaikan masalahnya, tolonglah.”

“Alena, dengarkan dulu. Ayah sangat menyesal. Tolong beri tahu ibumu kalau Ayah sangat mencintainya.”

“Kenapa Ayah tidak memberitahunya sendiri? Aku tidak bisa menyelesaikan masalah kalian.”

Alena menutup teleponnya sambil menutup mata dan menghela napas panjang. Ia tidak mau menjadikan persoalan orang tuanya sebagai beban yang bisa membuatnya kacau untuk berpikir, apalagi ia sudah mempunyai kehidupan sendiri.

“Maafkan Ibu, Alena. Ini hanya sebentar.”

“Baiklah, Ibu bisa tinggal di sini, tentu saja. Tapi, aku harus memberitahu Ibu. Aku bekerja sepuluh jam sehari. Ketika pulang, kadang aku hanya ingin bersantai, bertemu teman-teman, kadang pula, aku harus berkutat dengan pekerjaan kantor yang belum selesai. Jadi, Ibu tidak boleh mengeluhkan keseharianku.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun