"Jika kau merasa baik-baik saja, lantas apa yang membuat kau begitu buruk?"
"Hari ini aku menerima telepon dari Suzan, kekasihku, maksudku ... sekarang sudah menjadi mantan kekasihku."
"Karena kau sudah memberitahunya tentang pekerjaanmu yang hilang?"
"Saat itu aku langsung memberitahunya, tapi dia tidak merespons apa-apa. Tadi kami bertengkar hebat. Dia tidak mau menunggu lama. Hubungan kami sudah terlalu lama dan aku menghancurkannya."
"Apakah Suzan tidak mau menunggu kabar baik lagi darimu? Maksudku, sampai kau menemukan pekerjaan baru."
"Aku sudah bilang seperti itu, tapi, entahlah, aku tidak tahu pasti kapan aku bisa bekerja lagi."
"Oh, aku turut prihatin mendengar ini."
"Prihatin? Beberapa menit lalu kau menyuruhku mematikan musik. Sekarang kau katakan prihatin. Lucu sekali."
"Maafkan. Aku hanya tidak tahu situasimu dengan baik. Jadi, kenapa tidak kau ceritakan saja sedikit tentang dirimu?"
Dia menenggak minuman lagi. "Kenapa kau peduli?"
"Karena kau terlanjur mengganggu malamku."