Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pembunuhan yang Nyaris Sempurna

26 Januari 2023   22:15 Diperbarui: 27 Januari 2023   04:21 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tuan Haris, saya yakin Anda menyadari kalau Nyonya Emily mengalami cedera di kepalanya dan itu terjadi sebelum benturan jatuh. Kami telah memeriksa kamarnya dan tidak ada pagar atau benda lain yang bisa melukai dirinya sendiri saat jatuh turun. Jadi, Nyonya Emily pasti diserang. Satu hal, sebelum telepon dan laporan forensik, ada fakta yang telah mengungkapkan bahwa tongkat golf yang ditemukan di kamar istri Anda berisi sidik jari Anda."

"Apa? Sidik jari saya di benda itu karena saya sering menggunakannya bermain golf. Kita tinggal di rumah yang sama tidak berarti saya mengambil nyawa istri saya. Anda tidak bisa menangkap saya. Saya tidak melakukan apa apa."

"Saya rasa kita sudah menemukan pembunuhnya, Pak Polisi. Tunggu apa lagi?" Jonathan geram dan dia seperti puas ketika pelaku pembunuhan mengarah ke Haris.

"Anda tidak bisa menuduh saya sembarangan, Jonathan!"

"Jangan bertengkar! Sebentar lagi kita menunggu Detektif Marsal menjelaskan semuanya. Sebaiknya kalian semua diam."

Waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam. Semua penghuni rumah tegang. Mereka saling mencurigai satu sama lain. Detektif Marsal mulai berbicara.

"Baiklah," katanya, "sebelum menangkap siapa pun, yang ingin saya biarkan, Anda semua telah memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi malam itu. Malam ini saya akan memberitahukan semua apa yang sebenarnya terjadi."

"Tuan Haris, katakan dengan jujur, apa alibi Anda malam itu?"

"Sa-saya bersama Siena," jawab Haris. Meski malu, setidaknya pengakuannya itu membebaskannya dari tuduhan. 

"Tidak. Dia berbohong, Pak. Saya sedang tidur di kamar saya di bawah. Saya tidak pernah ke kamar Tuan Haris." Siena menyangkal.

"Tidak Siena, Tuan Haris telah mengatakan yang sebenarnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun