Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pembunuhan yang Nyaris Sempurna

26 Januari 2023   22:15 Diperbarui: 27 Januari 2023   04:21 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marsal seorang intrukstur senior di akademi polisi yang merupakan salah satu guru Inspektur Henry. Polisi itu menemui Marsal yang tinggal sendiri di rumahnya di daerah pesisir pantai.

"Senior, saya punya kasus rumit. saya sangat berharap bantuan Anda," bujuk Inspektur Henry.

Atas alasan kedekatan dan balas jasa di masa lalu---Inspektur Henry pernah menyelamatkan kehidupannya---Detektif Marsal pun setuju untuk menemaninya melakukan penyelidikan di rumah tragedi itu.

Keesokan harinya, sementara polisi terus mengumpulkan bukti, Detektif Marsal berkeliling. Dia lalu berbicara kepada semua penghuni rumah. Dari hasil pembicaraannya, dia mendapatkan informasi bahwa seorang penjaga rumah telah bekerja selama sepuluh tahun; Jonathan adalah keponakan Tuan Ramos yang yatim piatu dan tinggal di rumah besar itu hampir dua belas tahun lalu. Jonathan bercerita bahwa setelah kematian Ayahnya, Tuan Ramos bertanggung jawab membantu Ibu dan dirinya. Sebelum meninggal, Tuan Ramos memberinya tanggung jawab mengurus rumah besar dan bisnis, serta menyuruhnya untuk merawat Bibi Emily; Siena bekerja di rumah itu ketika masih sangat muda. Pelayan itu telah kehilangan orang tuanya, dan dia sangat bahagia karena Nyonya Emily memperlakukannya seperti adik perempuannya dengan membayar pendidikan Siena dan mengambil tanggung jawab atas dirinya; Haris bertemu Emily setelah dua tahun meninggalnya Tuan Ramos, maka dia tidak pernah mengenal Tuan pemilik rumah besar itu.  

Selanjutnya, Detektif Marsal meminta izin kepada Inspektur Henry untuk melihat kamar Emily. Saat memasuki ruangan di lantai tiga, Marsal langsung melihat meja di samping tempat tidur. Di atasnya ada foto Tuan Ramos, menggunakan kacamata, cincin zamrud, dan jam tangan yang bagus---dan tentu saja mahal. Benda-benda yang dipakai Tuan ramos, tertata rapi di atas meja yang sama, kecuali satu benda yang hilang---dan itu menarik perhatiannya.

Satu lagi yang membuat dia seperti menemukan kunci dari kasus tersebut, satu tongkat golf tergeletak di lantai. Setelah mengamatinya seksama, Detektif Marsal mengambilnya sebagai alat bukti. Ada sesuatu yang tidak beres, pikirnya, ini tidak mungkin kecelakaan atau bunuh diri.

Beberapa hari, detektif Marsal terus megembangkan dugaannya dan mencari fakta tentang kebenarannya dari satu per satu penghuni di rumah besar tempat perkara. Laporan penyelidikan telah masuk ke meja Inspektur Henry. Maka kasus kematian Emily menjadi jelas.

Keesokan harinya, Inspektur Henry, detektif Marsal, dan tiga anggota polisi lainnya kembali ke rumah tersebut. Semua orang, selain Haris, ada di rumah. Inspektur Henry dapat merasakan kegelisahan pada setiap orang saat dia secara pribadi mempertanyakan masing-masing dari mereka.

"Apa yang dapat Anda ceritakan tentang Tuan Haris, Security?"

"Saya sudah mengenal Tuan Haris selama dua tahun terakhir. Dia memiliki kebiasaan yang sangat buruk. Sering pulang terlambat dan kadang-kadang dalam keadaan mabuk."

Inspektur Henry  beralih ke Jonathan. "Bagaimana hubungan Anda dengan Haris?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun