Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suwung

8 November 2022   09:58 Diperbarui: 13 Mei 2023   17:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita yang mengalami suwung dalam hidupnya|by pixabay

Tangannya kemudian bergerak pelan mengayunkan sisir denman ke rambutnya yang tidak sepenuhnya hitam. Sebagian kecil sudah ada yang memutih meskipun belum saatnya untuk memutih. Beberapa helai rambutnya kemudian terlepas dan tersangkut di sela-sela sisir. Wanita itu terdiam, mengisyaratkan kepasrahan, lalu mengembuskan napas untuk melepaskan rasa sakit yang dia rasakan.

“Sekarang, kau harus melepaskan rasa sakitmu, May.”

Aku tersentak, ponselku berbunyi. Lagi-lagi sebuah pesan yang mengabarkan kepadaku bahwa malam ini dia pulang larut. Kali ini aku cukup menjawabnya, “Happy anniversary, Suamiku. Sekarang sudah tahun kedelapan.” Ponsel kumatikan. Suara dering terus-menerus berbunyi, kali ini panggilan suara dan aku tidak ingin mengangkatnya.

Depresi seperti air yang melubangi batu setetes demi setetes, perlahan-lahan. Saat aku menyadari ada sesuatu yang salah, aku segera menjadi begitu terbiasa, bahkan tidak tahu kapan kehadirannya mulai. 

Setiap hari, setiap minggu, setiap tahun, dan selama ini, aku mencoba untuk tetap datar seperti ini, berjalan anggun di atasnya. Biarlah itu menjadi rahasia walaupun rasa sakit tak tertahankan. Aku masih bangun setiap hari mengenakan pakaian yang disetrika dengan sempurna, mengenakan riasan yang rapi, mengenakan senyum palsu yang telah kulatih bertahun-tahun. Ketika aku siap berjalan keluar pintu untuk menampilkan penampilan terbaikku dalam kobaran api yang paling membingungkan, hidupku terbentang tepat di hadapanku. 

Cap istri terbaik yang setia membuat dia berbahagia. Aku memiliki hari-hari yang baik meskipun percikan kecil cahaya dan kegembiraan pagi-pagi yang indah menyikat rambutku. Beginilah caraku berdamai dengan kekecewaan. Namun, ternyata depresi tidak pernah benar-benar meninggalkanku. Apakah aku akan melihat cahaya lagi, besok?

-Shyants Eleftheria, salam Wong Bumi Serasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun