Buya Zam yang santun tetapi tegas telah menjadi teladan warga Muhammadiyah. Setiap tuturan katanya yang lembut masih mengiang di telinga dan hati Eska Betapapun kedaan terpepet ketika mengurus Muhammadiyah beliau tenang dengan suara lambat dan terkendali. Itu pula yang terpancar dari suara isterinya yang sabar dan tawakal. Isteri beliau bersuara sayu dari balik gadget.
Setelah bercakap dengan telepon dengan keluarga Buya Zam, Eska langsung call Nurman Agus dan Solsafad dari PWM yang berangkat ke rumah duka dari Padang Bersama Afdi Efendi Majelis Dikdasmen dan yang lain.
Semoga Allah mengampuni dan melapangkan jalan Buya Zam ke rahmatullah dan husnul khatimah. Semua keluarga yang ditinggalkan kokoh iman, ikhlas dan selau mendoakan beliau bersama kita semua. ***
 Ciputat, Kamis 30 Juli 2020-9 Zulhijah 1441 pk 11.39.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H