Mohon tunggu...
Shofwan Karim
Shofwan Karim Mohon Tunggu... Dosen - DR. H. Shofwan Karim Elhussein, B.A., Drs., M.A.

Shofwan, lahir 12 Desember 1952, Sijunjung Sumatera Barat. Suku Melayu. Isteri Dra. Hj. Imnati Ilyas, BA., S.Pd., M.Pd., Kons. Imnati bersuku Pagar Cancang, Nagari Balai Talang, Dangung-dangung, 50 Kota Sumbar. Shofwan, sekolah SR/SD di Rantau Ikil dan Madrasah Ibtidayah al-Hidayatul Islamiyah di Sirih Sekapur, 1965. SMP, Jambi, 1968. Madrasah Aliyah/Sekolah Persiapan IAIN-UIN Imam Bonjol Padang Panjang, 1971. BA/Sarjana Muda tahun 1976 dan Drs/Sarjana Lengkap Fakultas Tarbiyah IAIN-UIN Imam Bonjol Padang,1982. MA/S2 IAIN-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1991. DR/S3 UIN Syarif Hidayatullah-UIN Jakarta, 2008.*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Literasi Sejarah Lokal Muhammadiyah: Obituari H Zamzaini, SH

31 Juli 2020   22:19 Diperbarui: 31 Juli 2020   22:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buya H. Zamzainir, S.H. Ketua PDM Pessel, 6 April 1954-29 Juli 2020  (Foto Nurman Agus)

Waktunya, Jumat (20/12) di Painan Convention Center. Ketua PW Pemuda waktu itu Muhayatul berhasil meyakinkan Buya Zam dan Bupati untuk menjalankan hajat prosesi demokrasi organisasi pemuda wilayah sekali 5 tahun ini.

Hadir dalam acara pembukaan Muswil tersebut, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua PWMuhammadiyah Sumbar Shofwan Karim, Ketua PDM Pessel Zamzainir, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, dan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumbar Muhayatul, SE, MSi, berikut ratusan peserta Muswil dari unsur PWPM, Pengurus Daerah kabupaten, kota dan Pengurus Cabang kecamatan se-Sumbar.

Semua panorama kegiatan tadi, hanyalah sebagian kecil dari banyak kiprah Muhammadiyah Pessel. Buya Zam adalalah kapten kesebelasannya, bila diibaratkan tim sepak bola. Beliau telah melakukan ikhtiar terbaik. Kini semua hal itu menjadi kenangan dan catatan sejarah lokal Muhammadiyah.

Buya Zam meninggalkan seorang isteri dengan empat orang anak perempuan dengan para suami dan 13 orang cucu. Tokoh kelahiran Batang Kapas ini setamat Madrasah Aliah masuk IAIN Fakultas Tarbiyah Pendidikan Agama sampai Sarjana Muda (B.A.). Pernah kuliah di Sekolah Tinggi Sosial Politik (STIPOL) kemudian masuk ke Fakultas Hukum sebuah Yayasan di Painan dan menyelesaikan SH di situ.

Menjurut penuturan Ibu Ir, isterinya, Buya sudah hampir 15 tahun rutin diberikan dokter tablet untuk stabilkan gula darah. Pernah 2 tahun lalu dirawat di Rumah Sakit Umum Aisiyah Padang oleh dokter penyakit dalam putra dari dr Hadril Busuddin yang kala itu adalah direktur RSUA. Sekarang RSUA ini dipimpin dr. Zubir Yunus.

Sejak itu, Buya tidak pernah sakit. Tiba-tiba Rabu kemarin tidak enak badan dan diperiksa ke Puskemas Batang Kapas dan beliau mengatakan tidak apa-apa. Tetapi menurut keluarga, beliau diminta Puskesmas untuk dirujuk ke RSUD Painan.

Dari Kambang ke Batang Kapas, Buya masih "meracak" motor roda duanya. Tetapi karena sudah dapat rujukan, maka keluarga dengan mobil membawanya ke RUSD Painan.

Menurut Isterinya, semula Buya juga merasa aman saja. Tetapi dokter menyatakan bahwa beliau harus dirawat. Sebelumnya masih di IGD, sambil menunggu kamar. Ketika isteri keluar sejenak untuk sesuatu, ada anak yang menunggu. Buya sudah di ICU. Di situlah isteri beliau ditelepon Kembali dan segera datang .

Secara lembut dan santun beliau, Buya Zam minta maaf kepada isteri dan keluarga. Tentu saja hati Ibu Ir dan anak-anak luluh. Tak lama beliau lemas dan berbisik malafazkan kalimat tauhid. Innalillahi wa innailaihirajiun.

Menurut dokter jantung beliau lemah akibat antara lain karena gula darah yang naik. Dan sekitar pukul 22.15 Rabu malam (29/7) kemarin, itulah ujung pengabdian duniawi beliau terhadap keluarga, Muhammadiyah dan masyarakat.

Beliau berpulang ke rahmatullah. Isteri Buya meminta maaf kepada kita semua dalam pengabdian kepada Allah swt melalui amaliah dan ikhtiar di Muhammadiyah. Mungkin ada salah dan khilaf. Eska dengan sendu mengatakan akan disampaikan dan semua warga keluarga besar Muhammadiyah telebih dulu meminta maaf dan memaafkan. Insya Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun