Eszopiclone (Lunesta): Membantu Anda untuk dapat tertidur lebih cepat dan meningkatkan durasi tidur.
Doksylamin (Unisom): Merupakan antihistamin yang memiliki efek samping rasa kantuk, tetapi efektivitasnya untuk mengatasi insomnia tidak sekuat obat tidur lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa obat tidur memiliki efek samping dan berpotensi menyebabkan ketergantungan. Dokter akan mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan sebelum meresepkan obat tidur.
Selain pengobatan di atas, beberapa terapi alternatif juga dapat dicoba untuk mengatasi insomnia, seperti: akupuntur, yoga, dan meditasi. Akan tetapi, anda perlu mengkonsultasikannya dengan dokter sebelum mencoba terapi alternatif untuk memastikan keamanannya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda insomnia dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anda mengalami gejala di atas. Dokter dapat membantu Anda menemukan penyebab insomnia dan menentukan solusi pengobatan yang tepat untuk Anda. Menangani insomnia secara efektif dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci untuk meraih kesehatan fisik dan mental yang prima, serta produktivitas yang optimal.
Referensi:
16. Edison H, Nainggolan O. Hubungan Insomnia dengan Hipertensi. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 2021;24:46--56. https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsr/article/view/3579
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H