Walaupun film ini tidak menyebut secara langsung nama negara tertentu, namun tulisan Khmer dapat dilihat di sepanjang alur film.Â
Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja pun bekerja sama dengan lembaga pemerintah lainnya untuk membatasi akses kepada film ini di Kamboja. Khususnya, Kementerian Pos dan Telekomunikasi ditugaskan untuk menyensor klip film secara online dan menghentikan penyebarannya di media sosial.Â
Bahkan juru bicara Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Song Man mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Tiongkok di Phnom Penh yang isinya meminta agar kedutaan bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja untuk meminta pihak berwenang Tiongkok menghentikan pemutaran No More Bets di Tiongkok.
Japan Times melaporkan jajak pendapat terbaru di Weibo menemukan bahwa 92 persen dari 54.000 responden yang disurvei memutuskan untuk menghindari perjalanan ke Myanmar dan 5 persennya memberikan alasan kekuatiran akan keamanan sebagai alasannya. Hal ini karena film ini memang memberikan gambaran bagaimana lingkungan kejahatan siber Asia Tenggara bekerja.Â
Plot film menceritakan secara mendalam penipuan mengerikan di dunia maya, perdagangan manusia untuk menjadi penipu siber, dan aksi penipuan yang melibatkan skenario cinta hingga penipuan investasi mata uang kripto serta judi online. Â
Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dirilis pada 29 Agustus 2023, setidaknya ada 100.000 orang di Kamboja dan 120.000 orang di Myanmar yang dijebak menjadi korban kerja paksa penipuan siber.
Dalam beberapa tahun terakhir ini juga terdengar banyak laporan mengenai korban, terutama dari China, Singapura, Malaysia, Taiwan dan tentunya tidak ketinggalan Indonesia di mana warga negaranya menjadi budak di industri penipuan siber yang beroperasi di negara-negara seperti Kamboja dan Myanmar.Â
Thailand juga mengkhawatirkan film No More Bets dapat merusak kepercayaan wisatawan Tiongkok yang selama ini mengunjungi Thailand. China memang menjadi sumber utama asal wisatawan Thailand.Â
Dilansir dari Todayonline.com, negara-negara seperti Laos, Filipina, dan Thailand terlibat sebagai pusat transit perdagangan manusia ataupun tujuan utama perdagangan puluhan ribu orang.
Pihak Thailand mengatakan kejahatan dalam film No More Bets tidak terjadi di negaranya. Memang ada beberapa bagian klip dalam film yang menampilkan pesan dalam bahasa Thailand.Â
Bisnis Judi Online Nyata di Kamboja