Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Judi Online Tidak Dirancang untuk Memenangkan Hidupmu

10 November 2024   03:44 Diperbarui: 10 November 2024   07:45 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang yang tidak terlalu peduli akan masalah sosial ini karena menganggap judi online bukanlah kriminal seperti pembunuhan, pencurian, atau pemerkosaan. Padahal judi online adalah juga termasuk tindakan kriminal atau pidana. 

Judi online jelas menjadi penyebab banyak tindakan kriminal lainnya. Banyak orang gagal melihat hal ini karena menganggap berjudi hanya sebagai permainan. 

Seorang pemain judi online membunuh seorang pegawai koperasi simpan pinjam yang menagih tunggakan angsurannya. 

Seorang polwan membakar suaminya yang merupakan seorang polisi karena suaminya menghabiskan uang belanja untuk judi online. 

Seorang ibu, 52 tahun, membunuh anaknya 29 tahun karena si ibu muak dengan anaknya yang menganggur dan kerap meminta uang untuk bermain judi online. 

Seorang pria, 48 tahun, di Morowali, tega membunuh ibu kandungnya sendiri, 80 tahun, demi bisa bermain judi online dengan mengambil semua perhiasannya. 

Seorang anggota Densus 88 juga pernah diberitakan membunuh supir taksi online dan menghabiskan uang DP mobil korban untuk bermain judi online. 

Seorang pemuda, 23 tahun, di Sleman, membunuh kekasihnya untuk menguasai harta korban karena acap kali kalah bermain judi online. 

Seorang wanita, 51 tahun, dibunuh karena tidak bersedia meminjamkan uang kepada seseorang untuk berjudi online. 

Dan masih banyak lagi kriminalitas akibat judi online ini. 

Seorang anak maupun dewasa yang melakukan judi online akan cenderung melakukan tindakan kriminalitas. Terutama seorang anak, di mana mereka belum siap secara ekonomi, psikososial, dan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun